Kasat Reskrim Polres Simalungun Ungkap Fakta Penembakan di Warung Kopi Tiga Runggu

Kasat Reskrim Polres Simalungun Ungkap Fakta Penembakan di Warung Kopi Tiga Runggu
Kasat Reskrim Polres Simalungun Ungkap Fakta Penembakan di Warung Kopi Tiga Runggu (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Simalungun - Kasat Reskrim Polres Simalungun, AKP Ghulam Yanuar Lutfi, mengungkapkan terjadinya kasus penembakan yang dilakukan oleh terduga pelaku berinisial "MJ" (33), seorang warga Tiga Runggu, Kelurahan Tiga Runggu, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.

Insiden penembakan ini terjadi pada Senin, 27 Mei 2024, sekitar pukul 11.50 WIB di sebuah warung kopi yang terletak di jalan besar Tiga Runggu-Saribudolok, Lingkungan 3, Tiga Runggu.

Menurut AKP Ghulam, penembakan dilakukan oleh "MJ" karena sakit hati terhadap "SP" (40), yang sering mengklaim tanah milik orang tua tersangka dan menyebabkan perselisihan terkait tapal batas tanah. Namun, korban yang terkena tembakan adalah "JE" (50), maka JE adalah korban salah tembak yang merupakan warga Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Tiga Runggu, Kecamatan Purba. Kejadian ini berlangsung ketika korban sedang minum kopi bersama "SP".

Setelah melakukan penembakan, tersangka "MJ" melarikan diri keluar dari daerah Simalungun. Tim Jatanras Polres Simalungun, yang dipimpin oleh Kanit Jatanras Iptu Ivan Roni Purba, segera melakukan penyelidikan dan pengejaran.

Pada Jumat, 7 Juni 2024, sekitar pukul 05.30 WIB, Tim berhasil mengamankan tersangka "MJ" dari tempat persembunyiannya di Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi, Provinsi Jambi.

Barang bukti yang berhasil disita dari tersangka antara lain satu buah proyektil, 1 unit mobil pikap Mitsubishi L300 PU FB-R warna hitam tahun 2022 dengan nomor polisi BK 8319 FV, dan 1 buah senjata laras panjang jenis air gun. "MJ" kini dibawa ke Kantor Sat Reskrim Polres Simalungun untuk proses hukum lebih lanjut.

"Tersangka akan dikenakan Pasal 1 UU Darurat RI No. 12 tahun 1951 dan atau Pasal 338 Jo Pasal 53 KUHPidana, dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup atau hukuman penjara sementara setinggi-tingginya dua puluh tahun," ujar AKP Ghulam.

Saat ini, tersangka bersama barang bukti telah diamankan di Mako Polres Simalungun untuk dilakukan proses hukum selanjutnya. Kasus ini menjadi perhatian serius bagi Polres Simalungun dalam upaya penegakan hukum dan menjaga keamanan masyarakat.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi