Meski tenan-tenan (kafe) yang menjual berbagai makanan minuman serta oleh-oleh baik di area terminal lantai I dan II, serta area terminal internasional dan domestik banyak yang tutup, penerbangan masih terlihat normal.

"Waktu Covid-19 banyak tutup tenan-tenan hingga saat ini belum juga ada perubahan signifikan," kata Jhon, seorang pengguna jasa bandara saat bertolak ke Jakarta, Kamis (13/6).

“Apalagi di area terminal lantai II, terlihat banyak yang tutup, sehingga terkesan membuat area terminal seperti rumah hantu akibat beberapa tenan kosong ditutupi dengan terpal,” jelasnya.

Ia berharap Bandara Kualanamu sebagai bandara kebanggaan warga Sumut akan semakin baik dan berkembang ke depan.

Terhitung ada sekitar 15 tenan tutup. Belum lagi di area terminal internasional dan area gedung kereta api (Railink), ditotal ada kurang lebih 20 unit tenan-tenan masih tutup.

Informasi yang dihimpun, seorang pengguna yang enggan ditulis namanya, dengan banyak tutup tenan di area Bandara Kualanamu akibat terlalu tinggi harga sewa, sehingga banyak pelaku usaha tidak mampu akibat tak sebanding harga sewa dengan pendapatan, ujungnya memilih tidak melanjutkan usaha.

(KAH/RZD)