Pasalnya, GA 182 terbang dari Jakarta (CGK) setelah mendarat di Bandara Kualanamu mengalami problem, kempes ban di area taxiway A3, ketika menuju parkir di Bandara Kualanamu, Rabu (7/8) sekitar pukul 10.30 WIB.

"Ya, ada problem bagian ban pesawat, mengalami kempes setelah membelok ke area taxiway menuju parkir pesawat," kata Kepala Kantor Otoritas Bandara (Ka Otban) Wilayah II Medan, Sokhib Al Rokhman.

"Semua penumpang aman dan selamat, namun dengan insiden tersebut para penumpang sekitar 231 orang diturunkan di area taxiway, lalu diangkut menggunakan bus ke terminal penumpang," jelanya.

Lebih jauh dijelaskan Ka Otban, kempes ban pesawat tersebut tidak lain respons canggih komputer pesawat Garuda untuk mengantisipasi kerusakan lebih jauh.

Sebab, yang bermasalah bagian rem, maka sistem komputer merespons ke bagian ban, lalu mengempeskan dengan sendirinya sehingga pesawat berhenti.

Sebab kalau diteruskan bisa membahayakan, baik pesawat dan penumpang. Maka disitulah kecanggihan pesawat Garuda Airbus 330, bisa rem sendiri dan mengempeskan ban demi keselamatan.

“Jadi, apa yang beredar di lapangan bahwa disebutkan pecah ban tidak demikian, melainkan kempes ban. Saat ini Tim Otban sudah melakukan pengecekan pada pesawat, kita rekomendasi dilakukan pergantian pada ban serta lainnya, dan saat ini menunggu semua peralatan dari Jakarta. Insya Allah tiba sekitar pukul 14.00 wib," pungkas Sokhib.

General Manager Garuda Medan, Meisy Paulina Tambunan, didampingi SM Garuda Kualanamu, Benny Marbun, mengaku semua penumpang sudah terlayani dengan baik, dan hak penumpang sudah diberikan.

“Tentu kita mohon maaf atas gangguan penerbangan Garuda dari Bandara Kualanamu,” pungkasnya.

(KAH/RZD)