Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan Yasonna H. Laoly (Analisadaily/Jafar Wijaya)
Analisadaily.com, Medan - DPP PDI Perjuangan memberikan perhatian khusus pada Pilgub Sumut tahun 2024. Dalam Pilkada Sumut ini, 'bertarung' antara Bobby Nasution-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan Yasonna H. Laoly, mengatakan bahwa pihaknya, memperhatikan dinamika yang ada di Sumut ini, dalam rangka Pilkada serentak pada 27 November 2024 ini. Secara khusus menjadi perhatian adalah Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut.
"Pastinya, kita tahu semua seperti Sekjen DPP PDIP, bapak Hasto Kristiyanto sudah mengingatkan kami, karena ada pertarungan besar di Pilkada Sumut ini," kata Yasonna kepada wartawan, di Posko Pemenangan Edy-Hasan, di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Senin (25/11).
Yasonna mengungkapkan pihaknya, mencium ada dugaan kecurangan yang dilakukan rival dari Edy-Hasan di Pilgub Sumut, yang tersistemik, terstruktur dan masiv.
"Kami dari Edy-Hasan menghadapi suatu tantangan besar, upaya-upaya (dugaan kecurangan) tersistemik, terstruktur, bahkan masiv dalam memenangkan salah satu calon Gubernur," ucap mantan Menteri Hukum dan HAM RI itu.
"Sehingga DPP PDIP memberikan perhatian khusus, Pilkada Sumut ini. Seperti yang disampaikan Tim Hukum, saya seperti itu juga kami mendapatkan laporan," sambung Yasonna.
Yasonna mengatakan tidak saja dugaan kecurangan dirasakan. Tapi, pihaknya mengalami upaya-upaya tersistematis dalam mendapatkan penggalangan dana untuk membiayai saksi-saksi Edy-Hasan di Pilgub Sumut 2024 ini.
"Kami melihat upaya-upaya sistematis, dari mencegah dukung-dukungan mencegah dukungan dari para sponsor untuk galang dana untuk saksi," katanya.
Namun begitu, tidak menyurutkan dalam bertarung di Pilgub Sumut. Yasonna menginstruksikan seluruh kader untuk bergotong-royong saling membantu dalam penggalangan dana saksi tersebut.
"DPP PDIP dan saya menginstruksikan seluruh kader, untuk bergotong-royong mengamankan saksi-saksi, untuk memilih saksi-saksi dari kader yang militan untuk di TPS, PPS dan PPK. Instruksi partai kepada kader karena Pilkada Sumut menjadi perhatian khusus," jelasnya.
Yasonna mengungkapkan PDIP akan berupaya maksimal dalam Pilgub Sumut 2024 ini, untuk menghadapi tantangan besar dari rival mereka di Pilkada serentak ini.
"Sekjen DPP PDI, Hasto Kristiyanto mengatakan kalau menggalang dana saksi-saksi kita, bila perlu kantor DPD PDIP Sumut itu. Kita hadapi tantangan besar," ungkapnya.
Yasonna menambahkan ada dugaan pergerakan untuk memenangkan salah satu paslon dengan melibatkan aparat pemerintah dan Partai coklat (Parcok).
"Ada Kepling disuruh mengumpulkan suara dan memenangkan calon Gubernur, yang bukan kami dukung. Ini sudah jelas kenapa saya ditugaskan hingga saat ini," kata Yasonna.
Yasonna mengungkapkan Pilkada Sumut 2024, bukan soal menang san kalah. Tapi, PDIP mau proses demokrasi ini, berjalan dengan baik. Pileg dan Pilpres yang lalu, demokrasi yang brutal. Format keberhasilan itu, mau direplikasikan di beberapa Pilkada serentak ini, termasuk di Pilgub Sumut tersebut.
"Wartawan dan semuanya, saya mengajak mengawasi Pilkada ini. Saya juga mengajak teman-teman Polri, untuk menggunakan hati nuraninya. Jangan demokrasi ini, mundur terlalu banyak tarahunya," tegas Yasonna.
(JW/RZD)