Telkom saat melakukan program untuk disabilitas (Analisa/istimewa)
Analisadaily.com, Medan - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) sebagai perusahaan digital terdepan di Indonesia terus berinovasi untuk melaksanakan program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satunya poin ke-4, yaitu mendukung masyarakat Indonesia khususnya penyandang disabilitas dalam hal memiliki Keterampilan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Inklusivitas merupakan sebuah kebutuhan dalam menghadapi keberagaman yang begitu kaya khususnya di Indonesia. Dengan lebih dari 270 juta penduduk yang berasal dari berbagai latar belakang, budaya, agama, hingga kemampuan, inklusivitas menjadi kunci untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dalam upaya mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada SUSENAS 2020 menyatakan bahwa jumlah disabilitas di Indonesia terdapat 28 juta atau 10% penduduk Indonesia, namun banyak di antaranya masih menghadapi hambatan dalam mengakses pendidikan, pekerjaan, hingga layanan publik.
Adapun implementasi yang telah dilakukan sepanjang tahun 2024 di antaranya adalah melaksanakan kegiatan pelatihan intensif digital inklusif bagi penyandang disabilitas. Pelatihan ini telah diselenggarakan pada bulan April dan Juli-Agustus 2024 di Yogyakarta, Purbalingga, dan Palembang. Diikuti oleh 356 peserta penyandang disabilitas, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan digital yang sesuai dengan industri di masa depan.
Selain pelatihan intensif digital inklusif, Telkom bersama dengan Rumah BUMN Telkom menggelar pelatihan peningkatan kapasitas digital untuk UMKM penyandang disabilitas. Dilaksanakan di Rumah BUMN Pekalongan dan Bangli, kegiatan pelatihan ini mendorong para UMKM disabilitas lokal untuk mengasah kreativitas melalui kerajinan tangan.
Disamping itu, Telkom juga menyalurkan bantuan fasilitas penunjang pembelajaran siswa-siswi penyandang disabilitas berupa PC Multimedia dan Instalasi aplikasi i-Chat. Aplikasi i-Chat adalah aplikasi karya Telkom yang dirancang khusus untuk memfasilitasi komunikasi antara individu dengan penyandang disabilitas tuna rungu-wicara. Melalui aplikasi i-Chat, diharapkan penyandang disabilitas tuna rungu wicara dapat berkomunikasi dengan individu lain dengan percaya diri.
Di sepanjang tahun 2024, Telkom telah menyalurkan bantuan perangkat digital beserta I-Chat ke 11 titik Sekolah Luar Biasa (SLB) di Indonesia, di antaranya adalah wilayah Jawa Barat dengan total penerima manfaat sebanyak lebih dari 300 siswa penyandang disabilitas.
Senior General Manager Social Responsibility Telkom Hery Susanto menyampaikan, sebagai bagian dari komitmen SDGs, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pemberdayaan disabilitas melalui akses pendidikan inklusif. "Salah satunya melalui pemanfaatan teknologi untuk membuka peluang baru bagi partisipasi penyandang disabilitas dalam berbagai sektor, mulai dari pendidikan hingga kewirausahaan," ujarnya, Jumat (13/12/2024).
Telkom berkomitmen untuk terus mendorong berbagai program untuk mencapai SDGs melalui program pelatihan dan peningkatan skill digital khususnya yang dilakukan melalui pemberdayaan disabilitas melalui peningkatan Keterampilan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Ke depannya, kami berharap agar pelatihan intensif digital inklusif bagi penyandang disabilitas mampu meningkatkan kemampuan digital dan memberikan peluang bagi penyandang disabilitas untuk berkarya di berbagai industri di masa depan.
(NS/BR)