Natal mengangkat tema 'Martoruk ni Roha Situtu, Marlambok jala marlambas ni Roha, Marsihehean di Bagasan Roha na Holong, (Efesus 4:2). Sub tema Marhite Haserepon ni Roha Parsadaan Simanjuntak Sitolu Sada Ina, Boru, Bere & Ibabere, Patuduhon Hamuliaon, Hasadaon songon Tanda Anak, Boru, Bere Ibabere ni Raja.

Pengkotbah pada perayaan Natal, Pdt H Marbun, S.Th, mengatakan beberapa pesan kepada jemaat, diantaranya agar semua orang yang di Parsadaan Simanjuntak untuk saling mengasihi dan rendah hati di dalam kehidupan masing-masing.

Bukan itu saja, Pendeta Marbun juga berharapa supaya tidak ada anak dari Persadaan Simanjuntak yang putus sekolah atau tidak tamat Sekolah Menangah Atas (SMA).

"Kalau ada harus saling membantu kesulitan orang lain, apalagi kita sesama PSSSI BBI. Tetap berdoa kepada Tuhan dan sampaikan keluh kesah sehingga Tuhan memberikan yang terbaik bagi kita," ucap Pendeta Marbun.

Ketua Harian Parsadaan Simanjuntak Sitolu Sada Ina Boru Bere & Ibabere Rantau Prapat, St Lindon Simanjuntak, SH, mengatakan ada tiga makna perayaan Natal tahun ini, yaitu pertama, perwujudan kasih Allah kepada dunia. Kedua, bukti nyata bahwa Yesus juru selamat telah lahir.

"Ketiga, momen yang paling baik kepada kita, saling memaafkan atau mengampuni orang lain," kata Lindon kepada semua anggota PSSSI BBI Rantau Prapat berjumlah 750 orang.

Ketua Panitia Natal, Pdt B Simanjuntak, mengatakan Parsadaan Simanjuntak Sitolu Sada Ina Boru Bere & Ibabere adalah wujud nyata kebersamaan dan saling mengasihi diantara semua anggota.

"Supaya tetap punya Hasadaon, kebersamaan dan damai dari Tuhan Allah," ucap Pendeta B Simanjuntak.

Dalam perayaan Natal ini juga dibagikan bingkisan kepada anggota Parsadaan Simanjuntak Sitolu Sada Ina Boru Bere & Ibebere.

(CSP)