Analisadaily.com, Serdang Bedagai – Universitas Sumatera Utara (USU) kembali meneguhkan komitmennya dalam mendukung pembangunan masyarakat desa melalui kegiatan pengabdian berbasis inovasi.
Tim Pengabdian USU melaksanakan program Inovasi Pertanian Ramah Lingkungan melalui Mina Padi Organik di Desa Tanah Merah, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai Juni lalu.
Kegiatan dipimpin Sri Fajar Ayu, SP., MM., DBA sebagai Ketua Pelaksana bersama anggota tim Ummi Maysaroh, S.Agr., M.Sc., Dr. Ir. Salmiah, MS, dan Dr. Rina Br. Bukit, SE., M.Si., Ak., C.A. Program yang digagas Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USU ini bertujuan memperkenalkan sistem pertanian ramah lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani melalui inovasi mina padi organik.
Mina padi organik merupakan pola pertanian terpadu yang menggabungkan budidaya padi dengan pemeliharaan ikan dalam satu lahan. Konsep ini memungkinkan petani memanen dua komoditas sekaligus, yaitu padi organik yang sehat dan ikan yang dapat dikonsumsi atau dipasarkan.
Selain memberikan keuntungan ekonomi ganda, sistem ini juga membantu menjaga ekosistem sawah agar tetap seimbang karena ikan berfungsi sebagai pengendali hama alami, sementara kotorannya menjadi pupuk organik alami bagi tanaman.
“Dengan mina padi organik, petani bisa mendapatkan keuntungan ganda. Mereka tetap bisa menanam padi, sekaligus memelihara ikan yang membantu mengendalikan hama secara alami. Ini bukan hanya soal hasil panen yang lebih banyak, tapi juga menjaga ekosistem sawah tetap sehat,” jelas Sri Fajar Ayu.
Program ini mencakup pendirian demplot mina padi organik di lahan percontohan, pelatihan intensif untuk 20 petani, hingga pendampingan langsung dalam setiap tahapan pengelolaan. Petani juga diajarkan membuat pupuk dan pestisida nabati dari bahan alami serta manajemen usaha tani yang lebih efisien.
Harapannya, petani Desa Tanah Merah dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang mahal dan berdampak negatif terhadap tanah maupun kesehatan.
Kegiatan ini resmi dibuka oleh Dr. Meutia Nauly, S.Psi., M.Si., Psikolog, Sekretaris LPPM USU. Dia menekankan pentingnya membangun semangat kebersamaan di antara petani agar program inovatif ini berkelanjutan.
Hal senada juga disampaikan oleh Destanul Aulia, SKM., MBA., MEc., Ph.D., dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, yang menyoroti relevansi mina padi organik dengan aspek kesehatan masyarakat.
Suasana kebersamaan semakin nyata pada pelaksanaan panen padi organik tanggal 15 Agustus 2025. Panen ini dihadiri Kepala Dinas Pertanian Serdang Bedagai, Dedy Iskandar, SP., MM, Kepala Bidang Dinas Pertanian Serdang Bedagai, para penyuluh pertanian kabupaten, serta perwakilan kelompok tani Desa Tanah Merah. Hadir juga Sarman selaku Ketua Kelompok Tani bersama anggota kelompok tani yang menjadi mitra utama dalam program ini.
Kehadiran para pemangku kepentingan dalam kegiatan panen menjadi simbol nyata kolaborasi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan masyarakat desa. Para petani tampak antusias melihat hasil panen mencapai 9,75 ton/ha, sekaligus memperoleh tambahan pendapatan dari ikan yang dibudidayakan dalam lahan sawah.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa sistem mina padi organik dapat menjadi model pertanian berkelanjutan yang memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan kesehatan.
Melalui program ini, USU berharap Desa Tanah Merah dapat menjadi contoh sukses penerapan mina padi organik di Sumatera Utara. Ke depan, praktik ini diharapkan bisa direplikasi di desa-desa lain agar masyarakat luas dapat menikmati hasil panen yang melimpah, pangan sehat, serta turut menjaga kelestarian lingkungan
(NAI/NAI)











