Lumbung Informasi Publik Bernama E-Masyarakat

Oleh: Novi Dahlia

Periode kedua kepemim­pinan Walikota, HM Idaham, dan Wakil Walikota, H Tim­bas Tarigan, Pemerintah Kota Binjai fokus membangun kon­sep kota pintar, sesuai visi pem­bangunan 2016-2021 me­wujudkan kota cerdas layak huni, berdaya saing, dan ber­wawasan lingkungan menuju Binjai sejahtera.

Binjai Smart City merupa­kan konsep pembangunan daerah dan penataan sistem administrasi pemerintahan, yang lahir sebagai wujud ke­seriusan menerapkan tata ke­lola pemerintahan secara transparan. Bisa dikatakan, program ini berkomitmen memberikan pelayanan terba­ik bagi masyarakat.

Guna mendukung konsep itu, Pemerintah Kota Binjai saat ini menerapkan aplikasi berbasis elektronik, yang salah satunya melalui pelun­curan aplikasi E-Masyarakat.

E-Masyarakat merupakan aplikasi yang bisa digunakan masyarakat untuk melaporkan berbagai hal yang terjadi di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka, maupun ber­ba­gai bentuk kejadian di ma­syarakat. Sistemnya sendiri, seluruh laporan dan penga­duan itu dilayangkan secara online, untuk ditindaklanjuti oleh instansi terkait.

Setelah lahirnya aplikasi E-Masya­rakat, seluruh infor­masi terbaru tentunya bisa di­ketahui Pemerintah dan ma­sya­rakat. Masyarakat pun bisa dengan leluasa memberikan masukan, saran, dan kritik terkait perkembangan pemba­ngunan dan pelayanan publik di Kota Binjai.

Masyarakat sudah mampu memposisikan dirinya sebagai kontrol sosial secara langsung, demi menjamin roda pemba­ngunan berjalan optimal.

Pelayanan publik yang ce­pat dan tepat sasaran, tentunya penting untuk diwujudkan pemerintah, guna mengetahui secara pasti pembangunan seperti apa yang diinginkan masyarakat.

Grand launching aplikasi E-Masya­rakat sendiri dirang­kai dengan lima sub aplikasi E-Government. Seluruhnya meliputi, E-Musrenbang, E-Rencana dan Anggaran, E-Dokter, dan E-Perizinan, ter­masuk peresmian operasi­onal Binjai Command Center (BCC), pada 30 Maret 2017 lalu.

Binjai patut bangga, kare­na grand launching lima apli­kasi E-Government dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Pemerintahan, Suhajar Diontoro, yang me­wakili Menteri, Thahjo Ku­molo, Ketua Apeksi yang juga Walikota Tangerang, Airin Rachmi Diany, Gubernur Su­matera Utara, H T Erry Nura­di, dan beberapa pejabat lainnya.

“Dengan di-launching-nya lima aplikasi E-Government, dan berjalannya program Binjai Smart City, diharapkan memberikan kemudahan ma­syarakat dalam hal pelayanan, serta pengaduan,” ungkap Suhajar Diontoro kala itu.

Tak hanya itu, Gubernur Su­matera Utara, HT Erry Nuradi tak sungkan melontar­kan pujian bangga kepada Kota Binjai, karena menjadi daerah pertama dari 33 kabu­paten/kota di Sumatera Utara, yang meluncurlan aplikasi E-Government. Bahkan hal itu, katanya. Telah pula menga­lahkan Provinsi Sumatera Utara, karena masih dalam tahap soft launching.

Dari lima jenis aplikasi itu, E-Masyarakat meru­pakan sa­lah satu aplikasi yang diung­gulkan. Sebab jika dilihat secara presentasi, aplikasi ini memiliki nilai tertinggi dan paling sering digunakan ma­sya­rakat. Tidak salah, jika E-Masyarakat masuk dalam kategori aplikasi favorit.

Di sisi lain, hampir seba­gian besar masyarakat Kota Binjai bisa menggunakan apli­kasi E-Masyarakat melalui telepon selulernya.

Aplikasi E-Masyarakat ini bisa dengan mudah diunduh melalui google play store. Se­telah program muncul, maka pengguna hanya perlu mengi­si Nomor Induk Kependudu­kan (NIK), untuk bisa terhu­bung.

Meskipun demikian, ha­nya masyara­kat Kota Binjai saja yang bisa menggu­nakan aplikasi ini, sesuai data pokok ke­pendudukan di Dinas Ke­pendudukan dan Pencatatan Sipil Kota Binjai.

Hal yang cukup menarik, lebih delapan bulan aplikasi E-Masyarakat diguna­kan ma­syarakat untuk menginforma­sikan segala hal yang terkait dengan daerahnya. Dalam hal ini, seluruh informasi dan ke­luhan masyarakat akan diteri­ma pihak operator dari Ruang Command Center, lalu dite­ruskan dan ditindalanjuti oleh instansi terkait.

Sangat membanggakan, Bin­jai Command Center yang pertama ada di Provinsi Su­matera Utara. Ini pula yang diungkapkan Walikota Binjai, HM Idaham, sebagai mimpi yang terwujud.

Dalam sistem ini, masya­rakat yang memberikan penga­­duan, laporan, kritik dan saran, melalui aplikasi E-Masyarakat, tentunya bisa dengan leluasa berhubungan dengan pemerintah, melalui sistem komunikasi digital.

 Sebagai contoh, masya­rakat saat ini bisa dengan mu­dah melaporkan masalah banjir, jalan rusak, drainase tumpat, dan lain sebagainya.

Setelah pengaduan itu di­kirim, masya­rakat dapat me­mantau sampai dimana tin­daklanjut pemerintah. Jika pengaduan tadi sudah dibaca oleh operator, maka di kolom pengaduan masyarakat akan tertulis pengaduan sedang ditanggapi.

Sebaliknya, jika pengaduan masyara­kat telah ditindak­lanjuti instansi pemerintah terkait, pada kolom pengaduan masyarakat akan tertera infor­masi laporan yang sudah di­proses.

Kelebihan

Aplikasi E-Masyarakat saat ini menjadi barometer bagi masyarakat untuk menda­patkan informasi terkait segala isu di Kota Binjai.

Melalui aplikasi E-Masya­rakat, mereka dapat pula me­ngetahui pengaduan masyara­kat di setiap kecamatan dan kelurahan. Selain itu, masya­rakat juga dapat mengukur kinerja ins­tansi dan pelayanan Aparatur Sipil Negara (ASN), apakah telah sesuai dengan harapan.

Dalam sistem ini, peme­rintah akan lebih terbuka dan transparan terkait pem­ba­ngu­nan yang sedang berjalan dan pembangunan yang akan da­tang. Sehingga tidak menim­bul­­kan kecurigaan dari ma­sya­rakat.

Sebaliknya, aplikasi E-Masyarakat mampu membe­rikan kesempatan kepada ma­syarakat dalam memberikan masukan yang bersifat mem­ba­ngun, tentang kelanjutan pembangunan di daerah. De­ngan begitu, pemerintah Kota Binjai akan bisa mengetahui, apa yang dibutuhkan masya­rakat saat ini.

Sangat tepat jika dikatakan saat ini E-Masyarakat menjadi lumbung informasi publik di Kota Binjai.

Kelemahan

Meskipun Pemko Binjai bekerja semaksimal mungkin dalam mengupayakan pelaya­nan terbaik kepada masyarakat melalui aplikasi E-Masya­rakat, namun sejumlah kele­ma­han masih saja ditemukan. Hal itu dinilai wajar, meng­ingat aplikasi ini juga masih terbilang baru diperkenalkan.

Kenyataan di lapangan, masih terdapat masyarakat yang kecewa disebab­kan lapo­ran yang mereka kirim melalui aplikasi E-Masyarakat tidak mendapat tanggapan dari instansi terkait.

Bahkan ada yang mengaku sudah berkali-kali membuat laporan namun belum men­dapat tanggapan, selain itu masyarakat juga mengeluhkan lambatnya respon dari operator terkait pengaduan masya­rakat, dimana pengaduan tersebut membutuhkan respon cepat dari pemerintah.

Untuk ke depannya, diha­rapkan kepada Pemerintah Kota Binjai lebih memper­ha­tikan pengaduan masyarakat, yang mem­butuhkan respon cepat, dan kesigapan operator.

Dengan demikian, aplikasi E-Masya­rakat bisa benar-benar berfungsi optimal seba­gai lumbung informasi publik bagi masyarakat Kota Binjai.

()

Baca Juga

Rekomendasi