Peran Penting Beberapa Hewan Bagi Manusia

peran-penting-beberapa-hewan-bagi-manusia

MANUSIA tak bisa hidup sen­diri. Selain membutuhkan manusia lainnya, kita juga mem­b­utuhkan makhluk hidup yang lain. Tumbuhan tentu saja dibu­tuhkan untuk menghasilkan ma­kanan. Namun selain itu ada be­berapa hewan yang juga diper­lukan, bukan karena dagingnya, namun karena perannya dalam ekosis­tem.

Manusia sangat tergantung dengan hewan-hewan tersebut. Jika mereka punah, habis  pula kehidupan manusia di dunia ini. Berikut beberapa hewan yang manusia butuhkan dikutip dari laman listverse.com:

1. Burung

Hewan-hewan yang disebut­kan sebelumnya memiliki fungsi spesifik di bumi ini, namun bu­rung punya beberapa fungsi ke­cil  yang  berfungsi sebagai pe­ngen­dali hama, dekomposisi hu­tan, daur ulang nutrien, penyer­bukan dan pembenihan, serta pengaliran udara di tanah.

2. Primata selain manu­sia

Hewan-hewan lucu ini bukan hidup tanpa peran di bumi ini. Dengan lebih 300 spesies pri­mata di seluruh dunia, hewan ini berperan penting dalam menjaga hutan tropis dan subtropis.

Kotoran-kotoran primata yang jatuh ke tanah membuat ta­nah menjadi subur. Gerakan-gerakan primata yang berayun-ayun dan melompat-lompat dari satu pohon ke pohon yang lain juga membuat benih-benih po­hon jatuh dan bertumbuh. Akti­vitas inilah yang membuat hutan tetap terjaga dan tumbuh subur.

Tanpa ekosistem hutan, ma­nu­sia tidak punya sumber ok­si­gen yang permanen. Hutan hujan tropis juga berpengaruh terha­dap pola hujan global. Jika jum­lah pohon di hutan semakin ber­ku­rang, maka semakin sedikit ke­lembaban yang naik ke atmos­fer, hujan menjadi berkurang, dan distribusi sumber air juga jadi menurun.

3.Ikan

Penelitian terbaru yang dila­kukan  para peneliti di Universi­tas Exeter Inggris mengungkap­kan bahwa ternyata ikan dapat mem­bantu mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim. Me­na­riknya, kotoran ikanlah yang berfungsi dalam hal tersebut.

Kotoran ikan dapat mengu­rangi secara signifikan keasaman di laut sehingga pH air laut tetap terjaga stabil. Kotoran ikan akan mengapung di permukaan air dan terurai. Ketika proses ini terjadi, karbon dioksida akan terbentuk dan berfungsi untuk membantu menjaga kadar pH tersebut.

Baru-baru  ini isu penangkap­an ikan secara berlebihan sedang menjadi fokus banyak pihak. Se­kitar 31% populasi ikan di du­nia ini ditangkap secara berle­bihan, sementara 58% lainnya ada da­lam kondisi maksimum pe­nang­­kapan.

Jika penangkapan melebihi dari jumlah yang sekarang po­pulasi ikan tidak akan bisa ber­tambah. Sayangnya jika tujuh  mi­liar orang di dunia ini me­ng­inginkan ikan selalu ada di me­ja makan mereka, makhluk air ini tidak akan mampu mereproduksi spesiesnya secepat bertam­bah­nya permintaan manusia.

4. Cacing

Hewan yang sering dianggap kotor dan menjijikan ini ternyata dapat mengurangi secara drama­tis sampah yang ada di tanah. Ternyata, banyak orang yang mu­­lai kembali ke sistem kompos cacing ketika membuang sam­pah, dibandingkan dengan mem­buang sampah langsung ke tem­pat sampah.

Praktik dekomposisi  cacing ini dapat membantu mengurangi sampah yang dihasilkan rumah tangga. Selain ini, cacing juga dapat membantu menggembur­kan tanah sehingga bunga-bunga di kebunmu dapat bertumbuh dengan indah.

5. Kelelawar

Hewan ini sering diidentikan sebagai hewan seram penghisap darah dan dekat dengan vampir. Namun berbeda dengan keper­cayaan yang beredar di masya­rakat, hewan ini sebenarnya lebih banyak membawa kebaikan dari­pada kejahatan.

Dengan lebih  1200 spesies ke­­le­lawar yang ada, hewan ter­sebut menjadi mamalia dengan jumlah terbanyak kedua di dunia ini. Jika dibandingkan kira-kira satu dari lima mamalia yang ada di dunia ini adalah kelelawar.

Selain itu, kelelawar juga me­ru­pakan satu-satunya mama­lia yang bisa terbang. Mereka me­miliki peran sangat penting da­lam mengendali populasi se­rangga di bumi.

Kelelawar mengonsumsi ju­taan serangga yang berpotensi sebagai hama. Kita sebagai ma­nusia tidak perlu susah-susah be­r­urusan dengan serangga-se­rangga tersebut.

Di banyak negara, nyamuk menjadi momok yang memati­kan karena membawa penyakit yang berbahaya seperti malaria dan demam berdarah. Kelelawar dapat memakan sekitar 1000 nya­muk dalam waktu satu jam. Namun sayangnya, populasi ke­le­lawar juga menurun karena pe­nebangan hutan dan kegiatan man­usia lainnya.

6. Kodok

Bagi beberapa orang, kodok mungkin menggelikan. Tampi­l­­an­­nya yang kurang menarik, su­a­­ranya  mengganggu, dan mung­­kin racun yang dibawanya mem­buat kita berhati-hati de­ngan makh­luk yang satu ini.

Kodok berfungsi sebagai bio-indikator karena kulit me­reka yang mampu menyerap zat-zat yang ada di sekitar me­reka. Pe­rubahan pada warna ku­lit mereka dapat dijadikan seba­gai indikator polusi dan konta­minasi yang terjadi di daerah ter­se­but.

Kodok dapat hidup di air dan di darat, hal tersebut membuat hewan ini menjadi makhluk per­tama yang beraksi terhadap ba­haya.

7. Lebah

Peran lebah ternyata bukan ha­nya sekedar menghasilkan madu yang lezat. Hewan ini me­miliki peran yang lebih besar ba­­gi bumi dari yang sekedar  An­da tahu. Se­rangga pekerja keras ini mem­bawa pollen dari bunga ke bunga ketika mereka berak­tivitas.

Kegiatan ini disebut dengan penyerbukan yang tidak sengaja. Penyerbukan adalah hal men­dasar yang membuat tumbuhan di dunia ini dapat berkembang biak. Tanpa adanya lebah, maka tanaman, bunga, pohon, dan bu­ah tidak akan ada di dunia ini.

Sayangnya, populasi lebah di dunia telah berkurang hingga 80% karena interaksi manusia, peru­bahan iklim, penyakit, dan penggunaan pestisida.

8. Semut

Sejauh ini manusia telah me­ngetahui lebih  12 ribu spesies se­mut yang ada di seluruh dunia. Semut bisa ditemukan di hampir semua ekosistem yang ada.

Makhluk kecil ini membantu menciptakan tanah yang sehat agar tanaman bisa tumbuh. Hal tersebut terjadi ketika semut menggali tanah, membangun terowongan, dan mengalirkan udara masuk ke dalam tanah. Kegiatan tersebut mebantu de­kom­posisi dengan cara mendaur ulang nutrien yang ada di dalam tanah. (kprc/listvc/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi