Pegawai Gelar Aksi Tutup Logo KPK

pegawai-gelar-aksi-tutup-logo-kpk

Jakarta, (Analisa). Pimpinan hingga pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan aksi simbolik dengan menutup logo KPK di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Ming­gu jika revisi Undang-Undang KPK dise­tujui dan pimpinan KPK ke depan diisi orang-orang bermasalah.

"Ini hanya simbol saja ditutup dengan kain hitam mengingatkan bahwa ada jalan panjang yang harus kita lalui di negeri ini. Dari pada sekedar membahas UU KPK yang kita harap tadinya kalaupun ada pe­ru­bahan itu memperkuat bukan mem­per­lemah," ucap Wakil Ketua KPK Saut Sit­u­morang di gedung Merah Putih KPK, Ja­karta, Minggu (8/9). Lebih lanjut, Saut menyatakan bahwa ma­sih banyak orang baik yang berada di ba­risan KPK dan menyebut bahwa aksi hari ini merupakan sinyal bahwa lemba­ga­nya tak boleh diam menyikapi permasa­lahan tersebut.

"Saya percaya orang baik ini akan berada di barisan KPK. Ada dua barisan mendu­kung dan menolak tetapi saya kira barisan orang baik akan lebih panjang, saya yakin itu. Tinggal bagaimana KPK sebagai kon­duk­tor orkestra pemberantas korupsi ini tidak boleh diam. Hari ini hanya lah se­buah sinyal, sebuah nada yang kita main­kan ha­rus sama," tuturnya.

Saut juga menegaskan dirinya tidak alergi terhadap revisi UU KPK, namun revisi itu harus lah yang memperkuat KPK bukan justru memperlemah.

"Banyak yang mendukung revisi. Saya juga termasuk, revisi yang memperkuat KPK. Seperti contoh sederhana, tambahin de­­putinya satu lagi, saya ingin deputi penin­dakan ditambah lagi unit-unitnya," ujar Saut. Ia juga mengharapkan surat yang su­d­ah dikirim ke Presiden Jokowi soal per­ma­salahan usulan revisi Undang Undang KPK dan calon pimpinan KPK itu dapat dibaca dan direnungkan Presiden.

Minta Dukungan

Pegawai KPK Christie Afriani di sela aksi simbolik menutup logo KPK tersebut, me­nyebutkan, pegawai KPK berinisiatif untuk meminta bantuan dari siapa pun dan di mana pun tanpa memandang latar bela­kang selama mempunyai visi dan kebencian atas korupsi yang merajalela.

"Bunga dan 'leaflet' permintaan tolong dari KPK dibagikan oleh 500 pegawai KPK di sekitar Bundaran HI Jakarta, Minggu," ucap dia. Permintaan tolong kepada ma­sya­rakat, kata dia, karena Presiden belum ber­tindak menolak capim bermasalah dan me­nolak revisi UU KPK tersebut. ­Ia menyatakan rangkaian proses pe­mintaan tolong tersebut tersebut diakhiri de­ngan seremoni penutupan gedung KPK de­ngan kain hitam sebagai lambang kesu­raman dan duka. (Ant)

()

Baca Juga

Rekomendasi