Sudah 1.660 Babi Mati

Pemkab Karo Belum Miliki Lokasi Penguburan

Pemkab Karo Belum Miliki Lokasi Penguburan
Ratusan bangkai babi mati telah dikubur di lahan pertanian Metehsa Purba di wilayah Desa Kandibata, Kabanjahe. (Analisadaily/Alex Ginting)

Analisadaily (Karo) - Sampai saat ini, terdata 1.660 ekor babi mati di Karo. “Kematian babi tidak ada kaitannya dengan bantuan bibit ternak babi dari pemerintah,” jelas Kadis Pertanian dan Perkebunan Karo, Metehsa Purba kepada Analisa, Minggu (8/12) di Kabanjahe.

Sosialisasi tidak membuang bangkai babi sembarangan, namun dikubur sendiri terus disampaikan kepada masyarakat. Sampai saat ini belum jelas tempat penguburan di tanah milik Pemkab Karo.

“Sementara, 256 bangkai babi telah dikubur di lahan saya sendiri seluas 6.000 meter persegi di Desa Kandibata, Kecamatan Kabanjahe. Karena sudah penuh, Sabtu (7/12) sudah ditutup. Besok, Senin (9/12) kami rapat koordinasi dengan DPRD Karo,” ujarnya.

Ia menjelaskan rapat itu untuk menentukan di mana lokasi penguburan dan dinas mana yang bertanggungjawab. “Sementara penguburan di lahan saya karena panggilan hati dan sebagai tanggung jawab moral setelah melihat hampir di mana-mana bangkai babi mati dibuang masyarakat sembarangan,” jelas Metehsa.

Terkait lahan milik Pemkab Karo, Metehsa menjelaskan, misalnya di sekitar TPA Nangbelawan. “Namun saya dengar warga sekitar keberatan karena bau busuknya,” katanya.

Dijelaskan, sebenarnya di lahan miliknya juga masih ada. Tapi kurang etis. “Seperti saya sendiri yang bertanggungjawab. Siapa yang membayar BBM alat berat yang digunakan dan siapa jaga malam alat berat. Saya juga menjaga, jangan pula ada asumsi pihak lain, saya terlalu maju. Ketimbang dibuang sembarangan dan bau di mana-mana, itu menjadi panggilan hati saya melakukan tanpa pamrih sehingga dasar saya mengubur ratusan bangkai babi di lahan milik pribadi saya,” jelasnya.

Pantauan Analisa dan informasi dari masyarakat menyebut bahwa, sejak seribuan babi mati di Karo dan membuang sembarangan membuat beberapa wilayah Kota Kabanjahe kini menimbulkan bau kurang sedap.

Termasuk arah ke pembuangan TPA Nangbelawan, sekitar jembatan Laubiang arah ke Desa Singa dan pinggiran desa dan kelurahan lainnya. Masyarakat terkesan tidak memiliki lahan untuk mengubur sehingga membuang sembarangan secara sembunyi-sembunyi.

(ALEX/JG)

Baca Juga

Rekomendasi