Anggota Dewan Kritisi Kinerja Pemprovsu dan Pemko Medan Terkait Bangkai Babi

Anggota Dewan Kritisi Kinerja Pemprovsu dan Pemko Medan Terkait Bangkai Babi
Babi yang dibuang warga di Jalan Kapten Sumarsono Medan (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily (Medan) - Bangkai babi kembali menghantui warga Kota Medan di awal 2020. Kondisi ini dinilai sebagai bentuk ketidakseriusan pemerintah dalam melakukan antisipasi.

Anggota DPRD Sumatera Utara, Irham Buana Nasution, menegaskan harus ada langkah konkret yang intensif dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan Pemerintah Kota (Pemko) Medan.

"Bangkai ini tidak hanya soal penyakit, tapi sudah menimbulkan ketakutan. Kita heran kok muncul lagi teror bangkai ini setelah katanya dilakukan langkah-langkah dari Pemprovsu dan Pemko Medan," ujar Irham, Kamis (2/1).

Menurutnya bangkai babi di awal tahun ini mengindikasikan pemerintah tidak serius dalam melakukan penanganan.

"Bahkan saat saya kunjungan ke Danau Siombak akhir tahun lalu, ada yang menyampaikan bahwa warga secara swadaya membersihkan danau dari bangkai babi. Memang ada bantuan pemerintah, tapi itu hanya di awal-awal saja. Nah, indikasi ketidakseriusan menguat karena ditemukan lagi bangkai babi di Medan Deli," terang Irham.

Polisi Golkar itu mendesak Pemprovsu, khususnya Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan serta Pemko Medan segera menyisir kembali penyebab babi mati.

"Di dapil saya (Sumut I), konstituen saya di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Medan Deli, mengadukan persoalan ini kepada kami. Saya harus meneruskan aspirasi ini agar kejadian tersebut tidak terulang dan mendapatkan solusi," tegas Anggota Komisi A DPRD Sumut itu.

Irham menilai ke depan harus dilokalisir kembali peternakan babi yang ada.

"Jangan pula ada peternakan B2 di kawasan warga yang mayoritas tidak mengonsumsi. Tidak mudah memang tapi ini harus jadi perhatian Pemprovsu," tegasnya.

Irham mengingatkan bahwa warga Sumut memiliki jiwa sosial yang peduli dan respek terhadap berbagai persoalan.

"Dan kasus bangkai babi ini jangan dianggap remeh agar kepedulian itu tidak berubah ke arah yang sentimen. Jika kasus ini saja tak bisa diselesaikan, bagaimana dengan kasus besar lainnya," ujarnya.

Sebelumnya bangkai babi kembali ditemukan di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan.

Bangkai babi berjumlah empat ekor itu pertama kali ditemukan Kepala Lingkungan I Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Sukirman, Rabu (1/1) sekitar pukul 10.00 WIB.

"Pertama kali saya temukan di bawah tol Tanjung Mulia Hilir. Rute tol ini masih baru dan belum beroperasi," kata Sukirman.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi