Dilansir dari Channel News Asia, Komisi Kesehatan Provinsi Hubei juga melaporkan 2.420 kasus baru virus corona COVID-19, sekitar setengah dari jumlah hari sebelumnya.

Setidaknya 1.519 orang kini telah meninggal dunia karena wabah yang pertama kali muncul di Ibu Kota Hubei, Wuhan, pada bulan Desember 2019 dan mengembang menjadi epidemi nasional sebulan kemudian.

Lebih dari 66.000 orang kini telah terinfeksi, dengan sebagian besar kematian terjadi di Hubei. Skala epidemi membengkak minggu ini setelah pihak berwenang di Hubei mengubah kriteria mereka untuk menghitung kasus, menambah ribuan pasien baru ke penghitungan mereka

Kasus-kasus yang didiagnosis secara klinis melalui pencitraan paru sekarang dihitung sebagai tambahan terhadap mereka yang telah menunjukkan hasil positif dalam tes laboratorium.

Revisi laporan menambahkan hampir 15.000 pasien ke penghitungan di Hubei pada Kamis (13/2). Pihak berwenang mengatakan, 1.716 pekerja medis telah terinfeksi, enam orang meninggal dunia karena penyakit.

Sebagian besar infeksi di antara petugas kesehatan ada di Ibu Kota Hubei, Wuhan, di mana banyak yang tidak memiliki masker dan peralatan yang tepat untuk melindungi diri mereka di rumah sakit yang berurusan dengan pasien.

Angka-angka terbaru datang seminggu setelah kesedihan dan kemarahan publik atas kematian seorang dokter whistleblowing yang telah ditegur dan dibungkam oleh polisi di Wuhan, setelah meningkatkan alarm tentang virus pada bulan Desember 2019.

(RZD)