Analisadaily.com, Lima - Bolivia, Kolombia, Ekuador dan Peru akan menghapus biaya roaming internasional dalam komunikasi suara dan data untuk mendorong integrasi dan modernisasi antara Komunitas Bangsa Andes (CAN).

Rencana ini disampaikan menjelang perayaan ulang tahun ke-50 CAN, organisasi yang mempromosikan kerja sama sosial, kesehatan dan ekonomi antar negara-negara anggotanya.

Sekretaris CAN, Jorge Hernando Pedraza, mengatakan pada tahun 2022 tidak akan ada biaya untuk panggilan internasional antara keempat negara tersebut.

"Ini akan menguntungkan 111 juta warga Andes yang merasakan keuntungan langsung di kantong mereka," kata Pedraza, dilansir dari Reuters, Kamis (20/2).

Sementara Presiden Kolombia, Ivan Duque, meminta CAN agar mempercepat proses modernisasi sehingga dapat bermitra dengan kelompok perdagangan lain seperti Aliansi Pasifik dan Mercosur.

Pada Juli tahun lalu, anggota Mercosur seperti Brazil, Argentina, Uruguay dan Paraguay sudah lebih dulu bersepakat untuk mengakhiri roaming.

Duque meminta anggota CAN untuk lebih aktif dalam mengelola migrasi ribuan warga Venezuela yang melarikan diri akibat krisis ekonomi, politik dan sosial di negara mereka.

Duque mengaku telah mengundang pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guiado, untuk membawa negaranya kembali bergabung dengan CAN. Sebelumnya almarhum Hugo Chavez menyatakan Venezuela keluar dari CAN tahun 2011.

Kolombia adalah salah satu negara yang mengakui Guiado sebagai pemimpin sah Venezuela.

"Presiden Guiado mengatakan kepada kami bahwa dia ingin Venezuela kembali ke CAN dan kami akan mendukung kembalinya Venezuela yang bebas dan demokratis," ujar Duque.

Untuk diketahui, saat ini CAN beranggotakan empat negara, yakni Bolivia, Kolombia, Ekuador dan Peru. Sementara Argentina, Brazil, Paraguay, Uruguay dan Chile merupakan anggota asosiasi dan Spanyol bertindak sebagai negara pengamat.