Ikan-ikan yang mati akibat pencemaran di Sungai Belutu (Analisadaily/Muhammad Zulfadly)
Analisadaily.com, Dolok Masihul - Sungai Belutu yang mengalir di Dusun I Desa Pertambatan, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, tercemar akibat pembuangan limbah yang diduga berasal dari sebuah pabrik minyak goreng.
Sungai Belutu melewati sejumlah daerah seperti Silau Dunia, Bandar Pamah, Ujung Negeri Kahan, Pondok Hulu, Pertambatan, hingga digunakan warga Desa Kerapuh sebagai sumber air untuk bercocok tanam.
Namun saat ini kondisi sungai tersebut sangat memprihatinkan. Airnya keruh bahkan mengeluarkan bau tak sedap. Alhasil makhluk hidup seperti ikan mengalami kematian dan terdampar di tepi sungai.
Selain mengeluarkan bau busuk, tampak permukaan air Sungai Belutu berminyak dan terdapat endapan sisa produksi (limbah) kelapa sawit.
Informasi dari masyarakat, Rabu (75) sekitar pukul 02.00 WIB, air sungai tampak hitam pekat karena tercemar limbah kelapa sawit dari salah satu pabrik minyak yang berada di Silau Kahean, Kabupaten Simalungun.
Masyarakat resah akibat dampak limbah ini, termasuk petani di Desa Bah Kerapuh yang selalu menggunakan air sungai untuk bercocok tanam semangka, cabai dan sayur lainnya.
Bahkan ironisnya, para petani terancam mengalami gagal panen akibat Sungai Belutu yang tercemar limbah pabrik tersebut.
"Karena kondisi ini sejak Februari lalu kami sudah melakukan demontrasi, tapi sampai saat ini belum ada kepastian yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini," kata salah seorang petani kepada
Analisadaily.com, Kamis (7/5).
Sejumlah elemen masyarakat berharap agar Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai menanggapi permasalahan ini.
"Supaya Sungai Belutu ini tidak rusak ekosistemnya dan tidak tercemar airnya," tukas warga lainnya.
(MZ/EAL)