Anggota DPR RI asal Aceh, TA Khalid (Analisadaily/Muhammad Saman)
Analisadaily.com, Banda Aceh - Anggota DPR RI asal Aceh, TA Khalid, meminta Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD tidak melukai hati rakyat dengan pernyataan-pernyataan kontroversial.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI tersebut terkait dengan pernyataan Mahfud MD yang menganalogikan pandemi Covid-19 seperti sosok istri yang sulit ditaklukkan, serta menyebut jumlah korban jiwa kecelakaan 9 kali lebih banyak dari Covid-19.
"Tanpa mengurangi rasa hormat kepada beliau, sungguh saya sangat menyesali meme serta pernyataan itu berasal dari seorang Profesor Mahfud MD, baik sebagai pribadi beliau, apalagi dalam kapasitas sebagai Menko Polhukam," kata TA Khalid, Kamis (28/5).
TA Khalid menilai kurang wajar dan tidak etis menjadikan Covid-19 sebagai bahan candaan. Apalagi menyamakannya dengan perempuan, terlepas apapun motif dan tujuan di baliknya.
Karena di sisi lain, ada jutaan kaum perempuan yang tersinggung perasaannya. Hal ini juga mengurangi empati rakyat yang sedang bergantung harapan pada pemerintah untuk bisa segera keluar dari krisis bencana non alam Covid-19.
"Hemat saya, sangat tidak etis Corona jadi bahan candaan, apalagi menempatkan perempuan sebagai objek analogi terhadap pandemi. Hal ini dapat mengurangi empati rakyat, khususnya kaum perempuan yang tersinggung perasaannya dengan meme tersebut," tegas Ketua DPD Partai Gerindra Aceh itu.
Hal sama juga diutarakan TA Khalid atas pernyataan Mahfud MD yang menyebut jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas 9 kali lebih banyak dari Covid-19. Menurut TA Khalid, jika estimasi itu benar sekalipun, sangat tidak pantas disampaikan ke publik.
"Kita tahu maksud dari Pak Mahfud itu agar rakyat tidak takut berlebihan, tapi jadinya beliau terkesan meremehkan jumlah korban positif terinfeksi Covid-19 yang telah mencapai 24.538 orang dan 1.496 diantaranya meninggal dunia. Pernyataan beliau bisa melukai hati rakyat, khususnya para keluarga korban di seluruh Indonesia," tambah TA Khalid.
Terkait dengan kedua hal itu, TA Khalid mengungkapkan keheranan dan rasa tidak percayanya atas apa yang dilakukan Mahfud MD. Bahkan ia menyebut jika Menko Polhukam tersebut mungkin sedang dilanda rasa lelah dengan krisis bencana pandemi Covid-19.
"Sejatinya saya secara pribadi merasa heran dan masih kurang percaya kedua hal tersebut di atas dilakukan Prof Mahfud. Sehingga saya berfirasat mungkin saja beliau sedang kelelahan atas kondisi saat ini dan butuh istirahat," pungkas TA Khalid.
(MHD/RZD)