AS Dilanda Unjuk Rasa Anarkis, Rupiah Menguat Terhadap US Dolar

AS Dilanda Unjuk Rasa Anarkis, Rupiah Menguat Terhadap US Dolar
Ilustrasi (Pixabay)

Analisadaily.com, Medan - Di tengah aksi unjuk rasa di Amerika Serikat (AS) yang berujung anarkis, kinerja indeks bursa saham di Asia justru masih mampu berada di zona hijau.

Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin menyebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bahkan mengalami penguatan signifikan pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini.

"IHSG dibuka menguat di level 4.770,49 dan terus melanjutkan penguatan di atas level psikologis 4.800," kata Gunawan, Selasa (2/6).

Disebutkannya, sentimen positif yang membuat pelaku pasar masuk ke pasar saham adalah pelonggaran karantina wilayah yang akan membuka kembali aktivitas ekonomi masyarakat.

"Sejauh ini sentimen tersebut mewarnai aksi beli di sejumlah pasar keuangan global. Termasuk di Indonesia. Padahal ancaman ekonomi lain yang bisa saja memburuk tengah menghantui," sebutnya.

Dari negara jiran tetangga, Malaysia dan Singapura kini tengah berhadapan dengan jurang resesi dalam beberapa bulan ke depan. Ini merupakan kondisi di mana ekonomi nasional justru tengah berhati-hati dengan segala kemungkinan buruk yang bisa saja datang dalam tempo waktu yang tidak jauh berbeda.

"Dan saya yakin, pelaku pasar juga tengah mewaspadai kemungkinan aksi profit taking yang bisa saja terjadi seandainya semua kondisi ekonomi justru berbalik arah nantinya," sebut Gunawan.

Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah pada perdagangan pembukaan pagi ini menguat tajam di kisaran 14.460 per US Dolar. Demonstrasi anarkis yang masih berlanjut di AS membuat Rupiah mampu berbalik menekan US Dolar.

"Pelaku pasar sepertinya menghindari US Dolar terlebih dahulu dengan lebih banyak memilih instrument safe haven lainnya, khususnya emas. Tren pelemahan US Dolar ini sepertinya akan terjadi selama kerusuhan di AS belum teratasi," tandasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi