Stok Menipis, Masyarakat Diajak Donor Darah

Stok Menipis, Masyarakat Diajak Donor Darah
Masyarakat melakukan donor darah untuk mengatasi kekurangan stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat. (Analisadaily/Sutrisno)

Analisadaily.com, Jakarta - Menipisnya stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) menjadi kekhawatiran di tengah pandemi Covid-19. Banyak orang yang khawatir tertular virus tersebut saat melakukan transfusi darah.

Padahal stok donor darah sangat diperlukan di semua fasilitas kesehatan untuk membantu pasien yang membutuhkan, termasuk demam berdarah dengue (DBD) yang mengancam masyarakat Indonesia.

Pengurus Bidang Donor Darah PMI Pusat, dr. Linda Lukitari Waseso mengungkapkan, dibeberapa daerah yang terdampak Covid-19 terdapat penurunan jumlah stok darah sekitar 10-20 persen.

"Biasanya ketersediaan bisa untuk 4 hari. Saat ini hanya untuk 2 hari. Sementara ketersediaan kurang di golongan darah AB, A dan komponen darah tertentu," kata dr Linda, Senin (6/7).

Saat ini, lanjut Linda menjelaskan, darah masih diperlukan untuk terapi berbagai penyakit. Mulai dari yang membutuhkan darah rutin, seperti thalassemia, penyakit kanker sampai DBD dan trauma.

Berbagai upaya dilakukan PMI untuk mempertahankan ketersediaan stok darah di masa PSBB.

"Kami menjemput bola bersama komunitas yang biasa melakukan donor darah secara rutin banyak dibantu oleh TNi, POLRI, ASN," paparnya.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi turunnya stok darah. Salah satunya ketakutan seseorang terinfeksi virus Corona.

"Kekhawatiran yang muncul pada benak seseorang yaitu takut untuk bepergian dan berkumpul ke suatu tempat. Sedangkan untuk pelaksanaan donor darahnya sendiri, masih bisa dikatakan aman," sambungnya.

Namun Linda yakin, sampai saat ini belum ada laporan terkait penularan Covid-19, baik saat pelaksanaan donor darah. Karena PMI sudah membuat protokol kesehatan terkait pelaksanaan donor darah di masa pandemi Covid-19.

Di antaranya pemeriksaan suhu sebelum donor, wawancara terkait kemungkinan tertular Covid-19, pemeriksaan fisik sederhana dan berbagai proses pendukung lain. Seperti pelaksanaan penyemprotan desinfektan secara berkala.

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas mengatakan, untuk menambah stok darah, PMI harus proaktif untuk mendatangi dan mampu memberikan rasa aman kepada para pendonor.

Abbas mengimbau agar masyarakat saling membantu untuk jadi pendonor. Kata dia, sehubungan dengan berkurangnya stok darah di PMI, masyarakat diimbau untuk mau menjadi donor.

“Pendonor tidak usah takut akan terkena Covid-19, karena pihak PMI sudah siap untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan protokol medis yang ada," terang Abbas.

Ketika protokol kesehatan dijalankan, lanjut Abbas, pendonor sangat dijaga dan dipelihara keamanan dirinya dari risiko tertular virus corona. Ia juga menjelaskan satu sisi imbauan donor dari dari perspektif agama.

"Dari perspektif agama ada satu hadis yang sangat perlu kita ketahui, orang yang mau membantu dan mengeluarkan orang lain dari kesulitan, maka Allah telah berjanji akan memberikan kelapangan kepadanya di dunia tapi juga di akhirat," tambahnya.

(TRY/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi