Kemarahan itu ditunjukannya di hadapan Eddy, Ketua DPRD Dairi, Sabam Sibarani, dan sejumlah ASN yang hadir.

Insiden itu bermula saat Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengemangan Sumber Daya Manusia Dairi, Horas Pardede, sedang membacakan daftar nama pimpinan organisasi perangkat daerah yang akan dilantik.

Namun tiba-tiba, Jimmy masuk ruangan dan langsung menuju podium tempat Horas berdiri.

"Acara apa ini? Acara apa ini? pelantikan apa?" tanya Jimmy ke arah Kepala BKD Dairi, Dapot Tamba.

Jimmy lanjut bertanya kenapa dirinya tidak diberi tembusan mengenai pelantikan ini.

"Jujur, pernah beri tembusan hasil seleksi sama saya?

Dapot Tamba lantas mengakui bahwa pihaknya tidak pernah memberi tembusan kepada Jimmy selaku Wakil Bupati Dairi.

Jimmy kemudian bertanya apakah Dapot Tamba mengetahui tugas Wakil Bupati sesuai undang-undang. Kemudian pandangannya beralih ke Eddy Kelleng Ate Berutu.

"Bagaimana bicara harmoni kalau di internal saja seperti ini? Bagaimana mewujudkan isi misi kalau seperti ini? Bohong itu. Sudah lama saya menahan kondisi ini. Sepanjang mutasi tak pernah dilibatkan," sesalnya.

Melihat Jimmy marah, tak seorangpun yang berani menyela ucapannya.

Tak lama berselang Jimmy turun podium dan melangkah meninggalkan ruang pelantikan.

"Sini kita duduk pak wakil," pinta Sabam.

"Lanjut saja, pak," jawab Jimmy.

Kemudian acara berlanjut singkat. Eddy melantik sejumlah pejabat diantaranya Junihardi Siregar sebagai Kepala Dispemdes, Anggara Sinurat sebagai Kadis Pekerjaan Umum, Efendi Berutu sebagai Kadis Pertanian dan Mahadi Kudadiri sebagai Kadis Parawisata.

(SSR/EAL)