Tingkatkan PHBS, Dinkes Paluta Gelar Temu Penatalaksanaan STBM

Tingkatkan PHBS, Dinkes Paluta Gelar Temu Penatalaksanaan STBM
Sejumlah peserta mengikuti pertemuan penatalaksanaan STBM di Aula Kantor Bappeda Paluta, Rabu (22/7). (Analisadaily/Tohong P Harahap)

Analisadaily.com, Gunungtua – Untuk mewujudkan perilaku hidup masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri, Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) mengadakan pertemuan penatalaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Aula Kantor Bappeda Paluta.

Kegiatan ini menghadirkan peserta dari Kepala Puskesmas se-Kabupaten Paluta, petugas kesehatan, pihak TNI, dalam hal ini Babinsa, beserta undangan lainnya dengan menghadirkan narasumber dari Dinkes Provsu, yakni Linda Christina Bangun Mkes.

Kadis Kesehatan kabupaten Paluta, dr Sri Prihatin, diwakili oleh Kabid Binkesmas, Emi Sari Pohan MKes menyampaikan, kegiatan ini bertujuan agar pelaksanaan kegiatan STBM di kabupaten dapat berjalan optimal sehingga dapat mempercepat tercapainya status desa ODF (Open Defecation Fres).

Selain itu, dalam program STBM ini juga dimaksudkan untuk mengubah perilaku masyarakat agar hidup higienis serta memiliki sanitasi secara mandiri sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

“Dalam mengatasi permasalahan meningkatkan perilaku masyarakat agar lebih baik dalam pola hidup yang sehat tersebut, diperlukan peningkatan sarana/infrastruktur sanitasi dan peningkatan pemicuan oleh sanitarian puskesmas dan fasilitator desa,” ujarnya, Rabu (22/7).

Lanjutnya, sosialisasi penyuluhan PHBS ini sangat penting untuk advokasi peningkatan kesadaran, koordinasi yang strategis antar stakeholder baik lintas Program maupun lintas sektor, serta peningkatan kualitas SDM.

Dia berharap para peserta dapat memahami dan mampu mengimplementasikan 5 pilar STBM di wilayah kerjanya, dalam mendukung kelancaran implementasi perubahan perilaku higiene ditengah kehidupan masyarakat.

Pemateri Linda Christina Bangun MKes menyampaikan sejumlah materi yang fokus terhadap strategi nasional STBM yang mencakup beberapa hal diantaranya program untuk mengajak masyarakat tidak BAB sembarangan, cuci tangan pakai sabun (CTPS), pengelolaan aur minum dan makanan yang aman dan mengelola sampah dan limbah rumah tangga.

Manfaat dan tujuan program serta ajakan agar masyarakat berperilaku bersih dan sehat antara lain menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lain yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku hidup masyarakat.

“Faktor lingkungan sangat besar pengaruhnya bagi seseorang itu bisa sehat atau sakit. Seperti air yang digunakan tidak sehat, maka akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang,” jelasnya.

Dia meminta kerjasama semua pihak mulai dari pemerintahan desa, kecamatan, kabupaten, TNI dan seluruh elemen masyarakat terkhusus petugas kesehatan di Puskesmas agar bergandeng tangan untuk mengajak dan merubah pola pikir (mindset) masyarakat untuk berperilaku hidup sehat seperti tidak BAB sembarangan da menggunakan aur bersih setiap saat.

“STBM merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Kita harus bergandeng tangan mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup sehat demi menciptakan generasi emas di negara kita ini,” pungkasnya.

(ONG/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi