Rektor Universitas Gunung Leuser Menginspirasi Pemuda di Workshop Business Skill

Rektor Universitas Gunung Leuser Menginspirasi Pemuda di Workshop Business Skill
Rektor Universitas Gunung Leuser Drs Isma Tantawi diabadikan bersama usai menjadi pembicara kunci di Workshop Business Skill. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Aceh Tenggara - Rektor Universitas Gunung Leuser Drs Isma Tantawi, MA memberikan inspirasi kepada para pemuda yang terdiri dari pemuda desa, pelajar SMA/sederajat dan pengusaha muda di Workshop Business Skill.

Rektor Universitas Gunung Leuser (UGL) menjadi pemateri kunci dan berhasil menginspirasi pada kegiatan yang diinisiasi Barana Chip dan didukung oleh instansi-instansi besar seperi Bank BNI, Rumah Kreatif BUMN, Rumah Bisnis Sumatera Utara dan lain-lain di Aula Rumah Sakit Umum H. Sahudin, belum lama ini.

Informasi yang diterima Analisadaily.com, Selasa (28/2) pada kesempatan tersebut, rektor menyampaikan dalam memulai bisnis hal yang paling utama adalah menggali potensi diri.

"Saya lemah dalam bidang ilmu pengetahuan alam, tetapi saya mencoba menggali potensi diri saya. Hasilnya membawa Saya pada posisi sekarang ini. Karena Saya percaya semua orang memiliki potensi diri yang harus digali lebih dalam lagi," ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa Aceh Tenggara adalah Negeri 1000 mutiara.

"Kalau kalian pernah dengar lagu Koesplus yang mengatakan 'tongkat kayu dan batu jadi tanaman', yang mereka maksud adalah Aceh Tenggara. Tinggal bagaimana kita menggali dan memanfaatkannya," tegasnya.

Dia juga mengutip pernyataan Wakil Bupati Aceh Tenggara, "Pada kesempatan yang lalu, di ruang publik, Pak Wakil Bupati sempat mengatakan 'Potensi kita banyak sekali, anggaran dana untuk itu sudah ada, tinggal kemauan anak muda menggali potensi,".

"Saya sudah buktikan kerja keras saya menggali potensi diri. Sampai saat ini dapat dikatakan Buka Lapak, Tokopedia, Shopee dan e-commerce lainnya adalah pelayan saya. Karena, setidaknya ada 7 buku saya yang mereka pasarkan di sana, dan alhamdulillah hasilnya sudah bisa saya nikmati," tegas Isma Tantawi.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Rudi Tarigan selaku CEO Bunga Cake yang juga menjadi pemateri bersama Muliadi, S. Pd. selaku Sekretaris Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja Aceh Tenggara.

Rudi Tarigan menyampaikan bahwa jatuh bangun dalam membangun bisnis adalah hal yang biasa.

"Pertama Saya mulai membangun bisnis Bunga Cake ini, Saya hanya berkeliling menggunakan dua keranjang di sepeda motor saya. Saya pernah gagal berkali-kali dan terus bangkit lagi," ujarnya.

Sebagai wakil pemerintah, Muliadi sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.

"Kalian tinggal menggali ide dan mempertebal kemauan, tugas pemerintah adalah memfasilitasi kalian untuk memulai bisnis. Kita sudah canangkan 'Naga Kesiangan' menjadi pusat oleh-oleh Aceh Tenggara," ujarnya.

Pernyataan tersebut disambut baik oleh rektor.

"Universitas Gunung Leuser sudah merencanakan akan membuka Program Studi Ekonomi Kreatif, untuk membantu menggali potensi penerus bangsa di Aceh Tenggara. Maka sampai saat ini, Pendampingan dari UGL sudah siap untuk bergerak," tegasnya.

Rektor UGL memberikan beberapa strategi berbisnis yang sudah beliau terapkan dan terbukti bekerja untuk mengembangkan usahanya.

"Di Medan, saya bukan dikenal sebagai dosen, tetapi sebagai tukang ikan, tukang kambing, atau tukang ayam kampung karena saya serius menggeluti bidang-bidang peternakan. Saya senang menggali potensi diri saya yang lain. Saya belajar dari pengalaman, bahwa ada 4 pilar penjualan yang harus diperhatikan. Pertama, lokasi penjualan yang strategis. Kedua, Kualitas yang baik dan memiliki ciri khas. Ketiga, Harga yang terjangkau. Fokus pada jumlah pengkalinya (penjualan), tidak pada nilainya. Keempat, Pelayanan yang ramah," ujarnya.

Terakhir, rektor menyampaikan bahwa perlu lebih banyak lagi kegiatan-kegiatan seperti ini demi Aceh Tenggara yang lebih berkembang.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi