Dipasang Stiker, BBM Subsidi Makin Tepat Sasaran

Dipasang Stiker, BBM Subsidi Makin Tepat Sasaran
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Banda Aceh melayani pengisian BBM bersubsidi untuk kendaraan yang ditempel stiker. (Analisadaily/Muhammad Saman)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Program pemasangan stiker sebagai identitas kendaraan yang berhak memakai Bahan Bakar Minyak subsidi, terus bergulir, dan mulai menunjukkan dampak positif.

Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo mengatakan, program konsumsi BBM tepat sasaran melalui stiker ini, keseluruhan biayanya ditanggung Pertamina.

“Biaya cetak stiker, sosialisasi dan edukasi melalui media massa dan media sosial, maupun teknis di lapangan, tidak menggunakan dana APBN,” kata Roby, Kamis (3/9).

Memasuki pekan ketiga pelaksanaan program, kata Roby, total 121.326 stiker telah ditempel di berbagai kendaraan. Sebanyak 53.701 ditempel di kendaraan berbahan bakar Premium dan stiker Solar dipasang di 67.625 kendaraan.

“Penyaluran BBM subsidi Solar dan Premium, makin lancar. Karena hanya kendaraan yang ditempel stiker yang dapat mengisi Premium dan Solar. Alhasil mengurangi antrian di SPBU,” sambung Roby.

Konsumsi Solar dan Premium juga, kini makin terarah tepat sasaran. Ini diindikasikan dari semakin berkurangnya komposisi produk Solar dan Premium dibanding produk BBM berkualitas.

Sebelum program, komposisi konsumsi Premium di Aceh mencapai 26,6 persen dari total konsumsi BBM jenis bensin.

Setelah program dijalankan, komposisinya turun menjadi 25.4 persen. Sebaliknya, komposisi konsumsi Pertamax meningkat dari 12.9 persen menjadi 14.4 persen setelah program.

"Kami tengarai, perubahan komposisi konsumsi ini terjadi karena kendaraan-kendaraan mewah tidak bersedia ditempel stiker. Sehingga beralih menggunakan Pertamax," terang Roby.

BBM diesel juga menunjukkan tren serupa. Porsi konsumsi Solar turun dari sebelum program 98.3 persen, menjadi 97 persen setelah penerapan. Kebalikannya, komposisi konsumsi Dex naik dari sebelumnya 1.4 persen menjadi 2.7 persen setelah program.

Roby menegaskan, program stiker ini tidak berarti pengurangan penyaluran Premium dan Solar.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, Pertamina tetap menyalurkan Solar dan Premium sesuai amanah dan kuota pemerintah. Program ini bukan mengurangi, namun memastikan penyalurannya tepat sasaran kepada yang membutuhkan," ujarnya.

"Kami menerima segala masukan dan kritik konstruktif dari semua pemangku kepentingan. Agar tujuan utama dari program yaitu BBM subsidi tepat sasaran, bisa kita capai bersama," tambah Roby.

(MHD/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi