Bandara Kualanamu Kembali Perketat Protokol Kesehatan

Bandara Kualanamu Kembali Perketat Protokol Kesehatan
Pengawasan protokol kesehatan di Bandara Kualanamu (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Kualanamu - Kantor Cabang PT Angkasa Pura II menerapkan protokol kesehatan secara ketat di Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang.

Ketatnya pengawasan terhadap protokol kesehatan ini untuk mendukung ditetapkannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta mulai 14 September 2020.

Protokol kesehatan di Bandara Kualanamu fokus pada jaga jarak (physical distanding), pengecekan kesehatan (health screening), layanan tanpa sentuh (touchless processing), kebersihan fasilitas (facility cleanliness & sanitizing), dan perlindungan terhadap setiap individu di bandara (people protection).

Executive General Manager PT Angkasa Pura II Kualanamu, Djodi Prasetyo mengatakan, setiap personel di Bandara Kualanamu memastikan lima fokus tersebut dapat diwujudkan di kebandarudaraan.

"Pengecekan suhu tubuh traveler dijalankan di terminal keberangkatan dan kedatangan, lalu pengecekan surat hasil rapid test dan PCR test dilakukan secara ketat dengan proses antrean yang sangat baik," kata Djodi, Senin (14/9).

"Di seluruh area bandara juga rutin dilakukan disinfeksi dan disediakan berbagai fasilitas seperti hand sanitizer dan wastafel. Setiap orang di terminal penumpang juga wajib menggunakan masker," sambungnya.

"Protokol kesehatan di Bandara Kualanamu juga dimungkinkan untuk diperketat misalnya dengan penambahan personel aviation security atau customer service, peningkatan frekuensi disinfeksi di area bandara, penambahan titik hand sanitizer, fasilitas cuci tangan, dan berbagai upaya untuk menjaga kebersihan dan higienitas bandara," jelas Djodi Prasetyo.

Menurutnya pada bulan ini (1-8 September 2020), rata-rata pergerakan penumpang di Bandara Kualanamu sebanyak 6.000 sampai 7.000 orang/hari.

Dia menjelaskan kenaikan jumlah penumpang sudah kelihatan di bulan Juli sampai bulan September dengan persentase peningkatan 30-35%.

"PSBB penuh di DKI Jakarta pada 14 September nanti ditetapkan setelah ada angka psikologis baru pergerakan penumpang di tengah pandemi. Hal ini berbeda ketika PSBB diterapkan pertama kali yaitu tidak jauh ketika penerbangan di dalam kondisi normal, sehingga terjadi penurunan pergerakan penumpang pada April 2020 cukup signifikan," ungkapnya.

Selain itu, kepercayaan masyarakat terhadap sektor penerbangan juga mulai terjaga berkat berjalannya protokol kesehatan secara ketat yang dijalankan PT Angkasa Pura II dan stakeholder terkait seperti maskapai, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes), dan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19.

Lebih lanjut ia menuturkan, saat ini kondisi penerbangan di Bandara Kualanamu masih berada dalam koridor regulasi yang ditetapkan sesuai dengan Surat Edaran Ditjen Perhubungan Udara Nomor SE 13/2020.

Berdasarkan surat edaran tersebut, jumlah penumpang waktu sibuk di terminal bandara maksimal 50%. Sementara di Bandara Soekarno-Hatta rata-rata baru 35% dari kapasitas.

Adapun load factor dibatasi maksimal 70%. Sementara pesawat datang dan pergi sekitar 80 sampai 90 pesawat per harinya.

"Melihat data-data yang ada, Bandara Kualanamu masih sangat optimal dan maksimal dalam beroperasi dengan mengedepankan protokol kesehatan di tengah pandemi ini," jelasnya.

"Kami terus menunjukkan dan menyakinkan kepada masyarakat serta pemangku kepentingan pariwisata lainnya melalui safe travels bahwa Bandara Kualanamu konsisten menerapkan protokol kesehatan perusahaan terkait pencegahan penyebaran Covid-19 yang telah sesuai dengan standar internasional," pungkas Djodi.

(KAH/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi