“Melihat tantangan yang kami hadapi, keputusan penundaan adalah solusi terbaik dalam situasi ini,” kata Presiden BWF, Poul Erik Hoyer menanggapi sejumlah pertanyaan pemain yang tidak terima dengan keputusan itu.

“Saya yakin dengan protokol keselamatan yang sudah kami siapkan, tiga turnamen bulu tangkis siap kembali dimulai pada 2021,” sambung Hoyer dilansir dari Antara, Rabu (30/9).

Tiga turnamen yang akan menjadi pembuka awal tahun nanti, di antaranya Asia Open I dan Asia Open II yang merupakan BWF World Tour Super 1000, serta BWF World Finals 2020.

Ketiga kejuaraan itu merupakan sisa tahun 2020 yang awalnya akan digelar di Bangkok, Thailand pada November mendatang. Namun, BWF dan Asosiasi Bulu Tangkis Thailand memundurkan ke Januari tahun depan.

Pemerintah Thailand mengaku perlu lebih banyak waktu untuk benar-benar bisa menggelar turnamen dengan protokol Covid-19 dan pola gelembung yang komprehensif.

Menanggapi keputusan ini, beberapa pemain Denmark, seperti dari sektor ganda putra, Anders Skaarup Rasmussen/Kim Astrup marah atas kabar penundaan itu.

Demikian juga pebulu tangkis tunggal nomor tiga dunia asal Denmark, Anders Antonsen yang mengaku tak habis piker dengan keputusan BWF yang kembali menunda turnamen internasional bulu tangkis.

“Apakah kita harus menunggu vaksi untuk bisa bertanding lagi? Buatlah aturan yang paling aman untuk menggelar turnamen. Siapa pun bisa hadir. Jika tidak, olahraga akan layu dan mati,” kata Antonsen.

(CSP)