PSBI Peduli Sesama, Salurkan Alat Kesehatan dan Paket Sembako di Samosir

PSBI Peduli Sesama, Salurkan Alat Kesehatan dan Paket Sembako di Samosir
Ketua Umum PSBI, Effendi Muara Sakti Simbolon, didampingi istri, Desy Trinita Tobing, saat menyalurkan bantuan. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Samosir – Sebagai bentuk kepedulian, Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia (PSBI) menyalurkan 750 unit alat-alat kesehatan dan 3.500 paket bantuan kepada masyarakat di Kabupaten Samosir.

Penyerahan secara simbolis dan terbatas dilangsungkan di halaman Geopark Kaldera Toba, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabuapten Samosir, Kamis (29/10). Pemberian 750 unit alat kesehatan berupa PCR Swab, Swab anti Gen, Rapid test, masker, dan alat pelindung wajah.

"Kita menyadari bahwa begitu dalam penderitaan dalam hal menghadapi Covid-19. Kami dari PSBI yang berasal dari Samosir, dan di Pusut Buhit inilah berawal marga-marga suku Batak. Karena itu, rasa kebersamaan bersama masyarakat Samosir, rasa peduli, kami memberikan bantuan berupa alat-alat kesehatan dan bingkisan kasih sembako yang jumlahnya sekitar 3.500 paket. Kami berikan bantuan secara periodik," kata Ketua Umum PSBI, Effendi Muara Sakti Simbolon, didampingi istri, Desy Trinita Tobing.

Ia menyebutkan, di Kabupaten Samosir terdapat 9.000 KK. Pada Juli lalu, PSBI sudah menggelontorkan bantuan sebanyak 7.000 paket yang ada di 33 sektor. Effendi yang juga Anggota DPR RI mengatakan, bantuan yang diberikan bukan hanya untuk marga Simbolon saja, tetapi untuk semua masyarakat yang ada di Samosir.

Penyerahan bantuan tersebut sebagai bentuk dukungan PSBI kepada pemerintah, terutama tenaga medis dan dokter dalam menangani pasien Covid-19. Terlebih Kabupaten Samosir merupakan salah satu destinasi pariwisata primadona dengan Danau Toba-nya yang telah diakui oleh Eksekutif United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang idealnya menjadi zona hijau. Pemberian bantuan tersebut dihadiri Direktur Rumah sakit Daerah (RSUD) Adrianus Sinaga, Friska Situmorang.

"Kami mendengar dari Direktur RS Samosir, mereka berharap pemerintah pusat Kementerian Kesehatan dan BNPB dan satgas bisa menyiapkan dan menyediakan peralatan lanjutan laboraotium," ucapnya.

Pihak rumah sakit sudah membuat proposal terkait permintaan laboratorium untuk mendukung Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dalam menekan angka sebaran kasus, sekaligus memenuhi target uji lab yang diberikan oleh WHO 2500 spesimen per hari. Namun Kementerian Kesehatan RI belum menanggapi permintaan tersebut.

"Kami akan menyunjungi menkes dan Satgas Covid-19 agar ini menjadi atensi dan jumlah lab di Sumatera Utara ditambah dari yang sudah ada," sebutnya.

Direktur RSUD Adrianus Sinaga, Friska Situmorang, menyebutkan, per 28 Oktober 2020 pukul 16.00 WIB, kasus Covid-19 yang tercatat di Kabupaten Samosir ada 33 kasus, konfirmasi 5, sembuh 26, dan meninggal 2 orang. Meski angka itu terbilang kecil, pihak rumah sakit berharap pemerintah menyediakan laboratorium untuk mendeteksi dini kasus penyebaran Covid-19. Mengingat sejak memasuki era normal baru, kawasan wisata Samosir ramai dikunjungi wisatawan lokal.

"Keterbatasan alat menyebabkan kita harus menunggu hasil swab selama minimal 8 hari. 8 hari hasilnya, sangat tidak efektif. Tolong kami dibantu dengan proposal yang sudah kita kirimkan ke Kementerian Kesehatan. Ini sangat kami butuhkan. Ruangan sudah kami siapkan, dan kami berharap hasil test lab bisa lebih cepat dan membantu kami nantinya," ucapnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi