Foto: Menyulap Sampah Jadi Berkah

Foto: Menyulap Sampah Jadi Berkah
Botol-botol ecobrick yang sudah rampung pengerjaannya. (Analisadaily/Qodrat Al-qadri)

Analisadaily.com, Medan - Pernahkah kita mendengar ada satu perkampungan yang warganya sudah peduli akan sampah? Tentu itu sudah banyak, namun pernahkah ada cerita akan warga-warga yang memanfaatkan sampah untuk hal baik dan mendatangkan berkah?

Setidaknya itulah yang menjadi cita-cita dari Muliani (60), dan beberapa ibu-ibu rumah tangga di Lingkungan 24, Kelurahan Pekan Labuhan, Medan.

Dirinya berharap, agar nantinya seluruh warga di perkampungan ini melek akan bahayanya limbah atau sampah plastik bagi lingkungan, berbahayanya jika membuang sampah tersebut ke sungai. Banjir, perubahan iklim yang ekstrim, dan momok-momok lainnya pasti menghantui anak cucu mereka di masa mendatang.

Untuk itu Muliani sepakat membentuk "tim kecil" untuk menyiasati sampah-sampah ini. Dan tercetuslah ide dengan mengumpulkan sampah anorganik untuk menjadi ecobrick, sedangkan sampah organik dibuat ecoenzyme, Kemudian tumpukkan sampah botol untuk diajarkan menabung ke Bank Sampah bagi anak-anak usia remaja.

"Saya gak muluk-muluk, sampah-sampah ini tadinya mau untuk dikumpulin saja, lalu dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir, tapi kemudian ada ide untuk memanfaatkannya dibuat jadi ecobrick, ecoenzyme, dan kita buat Bank Sampah untuk anak-anak, kan nantinya mereka bisa menabung sampah, dan dapat hasilnya,"ucap Muliani saat ditemui Analisadaily.com, Kamis (29/10/2020).

Ide ini pun akhirnya disetujui oleh ibu-ibu rumah tangga lainnya, sebab ecoenzym bisa digunakan kembali untuk cairan pembersih aktivitas dapur, sedangkan ecobrick bisa dijadikan pengganti batu bata ringan untuk pembuatan tembok rumah, dan kursi kecil, dimana kini dilirik oleh beberapa daerah produksinya untuk dijadikan taman.

"Ini ecobricknya sudah ada dipesan beberapa daerah untuk dijadikan bahan untuk buat taman kota, nah kalau nantinya Pemko Medan juga mendukung ini, kita juga siap bikin produksi dalam jumlah banyak, tidak mahal kok, per botolnya hanya Rp2 ribu dan awet digunakan sepanjang waktu, " ucap Muliani.

Sementara itu, Nurul pendamping dari PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut mengatakan untuk tahun ini anggaran program Instalasi Medan Group (IMG ) mencapai hingga Rp 1 miliar, meningkat pesat anggarannya dibanding tahun lalu yang hanya berkisar Rp 592 juta.

"Kita sudah beberapa tahun ini menyalurkan CSR untuk kawasan ini diantaranya, tahun lalu kita bimbing untuk program pembuatan ecobrick dan hasilnya sangat memuaskan, bahkan ini ada pemesanan dari luar kota. Dan tahun ini kita membina ibu-ibu ini untuk memproduksi Ecoenzyme, karena manfaatnya bisa untuk kebutuhan rumah tangga juga, dan bisa dijual jika produksinya banyak, lagipula non kimia, " ucap Nurul yang ikut membantu ibu-ibu.

Muliani, Nurul, Maizura, dan belasan ibu-ibu lainnya di pemukiman ini akhirnya optimistis, nantinya kawasan mereka akan bebas sampah, dan mampu menyulap sampah menjadi berkah.

Penulis:  Qodrat Al-qadri
Editor:  Junaidi Gandy

Baca Juga

Rekomendasi