Warga Protes Operasi Tambang Galian C

Warga Protes Operasi Tambang Galian C
Kepala Desa Simanuldang Jae, Hanapi Hasibuan, menunjuk bendungan di sungai barumun yang sering jebol. (Analisadaily/Atas Siregar)

Analisadaily.com, Ulu Barumun - Masyarakat dari beberapa desa di Kecamatan Ulu Barumun mengaku keberatan atas beroperasinya tambang galian C di sekitar Sungai Barumun persisnya di wilayah Desa Tapian Nauli dan Desa Simanuldang Jae Kecamatan Ulu Barumun.

Hanapi Hasibuan Kepala Desa Simanuldang Jae saat ditemui mengatakan, akibat pengambilan material berupa batu kali, dan pasir dari sungai Barumun telah menyebabkan rusaknya kondisi permukaan aliran sungai.

Bukan hanya permukaan dan debit sungai yang rusak, tetapi ratusan hektar areal persawahan warga menjadi terganggu. Kondisi tersebut diperparah dengan musim kemarau yang berkepanjangan.

“Saya telah mendapatkan laporan dari warga akibat adanya tambang galian C, ratusan bahkan ribuan kepala keluarga yang cari makan dengan bersawah akan terganggu," ungkap Hanapi Hasibuan Sabtu (7/11).

Hanapi menjelaskan, keluhan warga itu disampaikan, pasca beroperasinya galian C karena aliran air ke sawah mereka terganggu dan terancam mengalami kekeringan.

"Warga sudah banyak penyampaian keberatan, keluhan karena mengancam mata pecaharian mereka," ungkap Hasibuan.

Hanapi mengungkapkan, sebelum ada tambang galian C, aliran persawahan warga tidak terganggu. Namun saat ini aliran sawah warga mulai terancam karena bendungan yang dibuat warga sering jebol.

"Selama ini kan untuk mengaliri ke sawah warga kita buat bendungan di sungai Barumun, namun setelah ada tambang galian c, bendungan itu sering jebol," ungkap Hasibuan.

Seringnya bendungan jebol kata Hanapi akibat permukaan air sudah jauh ke bawah turun. Kalaupun dibendung debit air sulit naik karena badan sungai tidak lagi menyatu.

Hanapi khawatir jika tambang galian C masih terus beroperasi, tidak tertutup kemungkinan lahan warga yang sudah puluhan tahun digunakan untuk persawahan terancam tidak bisa difungsikan untuk tanaman padi.

"Jika kita hitung banyaknya warga yang.menggunakan satu unit alat berat setiap hari terus beroperasi, dan tampak permukaan sungai makin menurun dan menyebabkan banyaknya anak sungai,” kata dia.

(ATS/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi