Rocky Gerung Ajak Milenial di Medan Halangi Tumbuhnya Oligarki

Rocky Gerung Ajak Milenial di Medan Halangi Tumbuhnya Oligarki
Rocky Gerung dalam acara Ngopi Santuy di Kota Medan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Ratusan orang dari kalangan milenial di Kota Medan antusias menghadiri acara "Ngopi Santuy Bersama Rocky Gerung" yang digelar Komunitas Peci Biru di Rooster Koffie, Jalan Laksana, Medan, Rabu (25/11) malam.

Dalam acara itu Rocky Gerung mengajak kaum milenial di Medan untuk berpikir kritis terhadap nasib bangsa ini dan menjadikan cafe sebagai tempat perjuangan politik.

"Saya ada di Medan untuk menghalangi oligarki, menghalangi tumbuhnya nepotisme, menghalangi tumbuhnya dinasti karena kekuasaan harus terbuka, tidak boleh kekuasaan diintervensi terus oleh istana," kata Rocky.

Menurutnya Kota Medan dan Solo saat ini menjadi "ibukota politik" karena Pilkada Medan menjadi pertaruhan politik nasional.

"Keadilan harus tumbuh lebih cepat dari korupsi, itu sebetulnya kenapa kita ingin agar Medan menghasilkan 5.0 peka dengan keadilan. setiap hari di Jakarta yang ada berita tentang penangkapan koruptor. Tadi pagi tengok menterinya dari Gerindra ditangkap oleh KPK. Padahal dulu kita berharap Gerindra mempromosikan keadilan, sekarang jadi persoalan di situ," ujarnya.

Oleh karenanya, Rocky yang dikenal sebagai 'Presiden Akal Sehat' mengatakan politik bersih kini hanya dapat dipercayakan oleh kalangan milenial yang berpikir kritis.

"Jadi politik hanya bisa bersih kalau dipercayakan pada gagasan generasi muda, kekuasaan menganggap kalau pemuda berpikir kritis itu artinya gangguan terhadap kekuasaan," sebut Rocky.

"Akibatnya apa semua WA (WhatsApp) grup yang kritis diawasi oleh kekuasaan bahkan rektor jadi perpanjangan istana untuk mengawasi diskusi mahasiswa," sambungnya

Cafe Jadi Tempat Mengulas Nasib Bangsa

Lebih lanjut Rocky juga menerangkan politik cafe harus membicarakan kebijakan publik. Ia pun menceritakan sejarah terbentuknya cafe di Eropa yang menjadi basis perlawanan otoriter.

"Saya cerita sedikit tentang cafe society, sejarah cafe abad 18 di Eropa itu adalah tempat berkumpulnya oposisi. Semua cafe di Eropa di abad itu adalah tempat pertemuan intelektual, wartawan, seniman yang beroposisi terhadap sistem otoriter," ungkapnya.

Ia mengatakan sejarah cafe adalah sejarah perjuangan politik.

"Kalau netizen, pemuda, mahasiswa kumpul di cafe harusnya juga membicarakan isu publik. Kita hidupkan kafe-kafe di Medan ini mengulas republik, jadi kafe adalah tempat kita membahas nasib republik," ujar Rocky.

Oleh karenanya, Rocky mengatakan masa depan Kota Medan ditentukan dengan momentum pesta demokrasi pada 9 Desember nanti.

"Saya ingin lihat Medan dengan langit biru, mulailah jadi rakyat yang cerdas, menghalangi politik dinasti," tandasnya.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi