Pencarian Ekskavator Jatuh, Basarnas Pasang Jaring di Sungai Batangtoru

Pencarian Ekskavator Jatuh, Basarnas Pasang Jaring di Sungai Batangtoru
Proses pencarian ekskavator yang jatuh di Sungai Batangtoru (Analisadaily/Hairul Iman)

Analisadaily.com, Batangtoru - Pencarian hari ketiga korban ekskavator yang jatuh di Sungai Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, tepatnya di kawasan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru, Basarnas memasang jaring di lokasi kejadian.

Dantim Basarnas Sumatera Utara, Muhammad Rizal Rangkuti mengatakan, pencarian pada hari ketiga ini dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama melakukan pemasangan jaring di Sungai Batangtoru untuk mencari korban. Sedangkan kelompok kedua melanjutkan proses rescue di tempat kejadian perkara (TKP).

"Kedua tim terdiri dari gabungan Basarnas, TNI, Polri dan BPBD," kata Rizal, Senin (7/12).

Lebih lanjut Rizal menjelaskan, kedalaman jurang yang mencapai 250 meter menjadi salah satu kendala dalam upaya pencarian korban.

Selain itu, petugas juga kesulitan menambatkan tali karena tepi jurang licin dan arus sungai yang sangat deras serta material tanah masih berjatuhan.

"Di hari kedua tim sudah mencapai sungai, namun begitu sampai langsung dihempaskan (air) sungai," ungkapnya.

Disinggung masa pencarian, Rizal mengatakan sesuai SOP selama tujuh hari. Namun pencarian bisa saja dihentikan seketika atas dasar pertimbangan laporan kondisi lapangan.

"Proses pencarian korban dimulai pagi jam 08.00 hingga 17.00 WIB. Sesuai SOP dilakukan selama tujuh hari jika tidak ada hal-hal yang harus menghentikannya," sebut Rizal.

Sementara Camat Batangtoru, Sardin Hasibuan mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Basarnas dalam proses pencarian korban ekskavator yang jatuh ke sungai.

"Kita terus berkoordinasi dengan Basarnas, keluarga korban serta masyarakat sekitar," ujarnya.

Sebelumnya, satu unit ekskavator dengan operator Afwan Ritonga (38) jatuh ke Sungai Batangtoru saat membersihkan parit di titik R26 proyek pembangunan PLTA, Jumat (4/12) sore.

Sesaat usai mengerok parit, tiba-tiba terjadi longsoran susulan yang mengakibatkan alat berat tersebut beserta operatornya terdorong dan jatuh ke Sungai Batangtoru.

Hingga berita ini diturunkan belum ada informasi mengenai kondisi korban, apakah tertindih alat berat atau hanyut ke Sungai Batangtoru.

Firman Taufick, Communication and Eksternal Affairs PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) selaku pengelola PLTA Batangtoru mengungkapkan rasa duka dan keprihatinan atas peristiwa yang terjadi.

"Sembari menunggu laporan dari tim pencari, selaku tim teknis kami akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait yang berwenang untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut atas penyebab kecelakaan yang baru kali ini terjadi selama proses pembangunan proyek PLTA Batangtoru. Dan tentunya kami juga akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan atas hasil penyelidikan itu nantinya," kata Firman.

(HIH/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi