Pembatalan Olimpiade Dibahas Pada Februari Tidak Benar

Pembatalan Olimpiade Dibahas Pada Februari Tidak Benar
Olimpiade Tokyo 2020 (AFP/Philip FONG)

Analisadaily.com, Tokyo - Penyelenggara Olimpiade Tokyo merespon jajak pendapat yang menunjukkan penurunan dukungan untuk Olimpiade dan mengatakan laporan yang mengklaim pembatalan dapat dibahas bulan depan adalah "informasi palsu".

Komentar tersebut datang karena keadaan darurat lonjakan kasus Covid-19 dan dengan negara-negara di seluruh dunia memerangi wabah.

Dalam pidato Tahun Baru kepada staf, CEO Tokyo 2020, Toshiro Muto, memberikan putaran positif pada jajak pendapat berita Kyodo yang diterbitkan pada hari Minggu menunjukkan, 45 persen ingin Olimpiade 2020 ditunda lagi, dengan 35 persen mendukung pembatalan langsung.

"Jumlah orang yang menyerukan pembatalan hanya meningkat sekitar 5 persen. Jumlah pemanggilan ditunda memang meningkat banyak, tapi itu artinya mereka tetap ingin diadakan," kata Muto dilansir dari Channel News Asia, Selasa (12/1).

"Tentu saja, untuk bisa terselenggara, kami harus menjamin, bahwa menggelar pesta olahraga yang aman dengan langkah-langkah anti virus. Kalau dipikir-pikir seperti itu, saya yakin orang-orang akan mendapat lebih banyak dukungan di belakangnya," tambahnya.

Atlet dayung Inggris, Matthew Pinsent, telah menyerukan agar Olimpiade dibatalkan dan Tokyo menjadi tuan rumah acara pada 2024 sebagai gantinya, menggantikan Paris.

Muto juga menepis sebagai "informasi palsu", sebuah laporan media Jepang mengklaim Komite Olimpiade Internasional dan penyelenggara Tokyo 2020 akan memperdebatkan nasib Olimpiade pada Februari.

"Saat jenis laporan ini muncul, beberapa orang mungkin merasa cemas tentangnya. Saya ingin mengatakan, kami sama sekali tidak berpikir seperti itu, dan laporan ini salah," tegasnya.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi