Apriadi Gunawan, salah seorang alumni USU, menyatakan Rektor harus segera menindak Prof Yusuf karena tindakannya telah mencoreng nama baik USU. Apriadi menegaskan tidak etis seorang Profesor bicara kasar seperti preman kepada Presiden RI ke 6 Soesilo Bambang Yudhoyono.

Apriadi mengatakan sebagai alumni USU, dirinya malu sekaligus terpukul dengan ucapan Prof Yusuf di media sosial.

"Gara-gara nilai setitik, rusak susu sebelanga. Itu yang terjadi di USU saat ini, gara-gara prilaku Prof Yusuf yang tidak etis itu, USU saat ini disorot banyak orang. Nama baiknya jadi tercoreng, karenanya Rektor harus segera menindak tegas Profesor Yusuf, jika tidak kita khawatir yang bersangkutan akan melakukan hal yang sama kemudian hari. Ini tidak boleh dibiarkan," kata Apriadi, Kamis (14/1).

Apriadi menyatakan dari sekian banyak Profesor yang dikenalnya di USU, hanya Prof Yusuf yang aneh. Menurutnya, perkataan Prof Yusuf tidak mencerminkan seorang Profesor yang menjunjung nilai-nilai akademis.

"Seorang Profesor dari Fakultas Pertanian justru lebih senang mengurusi hal-hal yang bersifat politis. Seharusnya Profesor Yusuf konsentrasi mendidik mahasiswa agar cerdas dibidangnya karena negeri ini sekarang butuh tenaga-tenaga handal yang mampu membangun sektor pertanian," ujar Apriadi yang juga mantan Anggota DPRD Sumut

"Idealnya seperti itu, Profesor Pertanian harusnya urusin Pertanian, bukan justru urusin politik. Kita jadi bertanya ada apa ini atau apa ada," tanya Apriadi dengan nada heran.

Baru-baru ini, Prof Yusuf L Henuk dari Fakultas Pertanian USU lewat akun Twitternya menulis: Yth.@SBYYudhoyono tahu dirilah kau sudah mantan jadi jangan sok mengajari @jokowi soal pembangunan proyek strategis nasional karena kau memang gagal & telah dijuluki : "Bapak Mangkrak Indonesia", jadi tak pantas kau ajari @jokowi "ikan berenang" karena pasti malu kalipun kau, paham !".

Lalu tak lama kemudian, Prof Yusuf kembali menulis cuitannya di Twitter. Kali ini yang jadi sasaran Agus Harimurti Yudhoyono, yang merupakan anak SBY.

"YthKetua Umum@PDemokrat, @AgusYudhoyono, @ProfYLH udah harus buktikan memang kau BODOH sekali karena sepanjang sejarah jatuhnya pesawat di Indonesia tak pernah ada "GOVERMENT ERROR" penyebabnya. Tapi "7 FAKTOR" (http://Indonesia baik.id/infografis/7-faktor-penyebab-jatuhnya-pesawat). Maaf mau bodoh turunan, belajar lagi AHY!"

(JW/CSP)