Jurus Ampuh Suku Baduy Cegah Masuknya Covid-19

Jurus Ampuh Suku Baduy Cegah Masuknya Covid-19
Pemukiman warga suku baduy di Lebak, Banten (Net)

Analisadaily.com, Lebak - Wabah virus corona (Covid-19) sudah menjalar ke seluruh dunia. Bahkan di Indonesia jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah mencapai 951.651 jiwa.

Namun tahukah Anda bahwa ada satu kawasan di Indonesia yang penduduknya sama sekali belum terpapar Covid-19.

Mereka adalah suku baduy yang bermukim di kaki Pegunungan Kendeng, tepatnya di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

Setelah hampir satu tahun virus corona masuk ke Indonesia, hingga kini tak satupun penduduk suku baduy terjangkit virus tersebut.

Padahal di Kabupaten Lebak, jumlah kasus positif Covid-19 sampai Kamis (21/1) sudah mencapai 1.179 yang tersebar di 28 kecamatan.

"Tidak ada, tidak ada sama sekali, masih nihil," kata Tetua Adat Masyarakat Baduy sekaligus Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija, dilansir dari Kompas.com, Jumat (22/1).

Saija mengatakan, tidak adanya kasus Covid-19 di baduy merupakan hasil dari segala upaya yang mereka lakukan. Berikut adalah beberapa upaya tersebut yang dirangkum oleh Kompas.com:

Antisipasi Cepat

Saija menjelaskan, sejak virus corona pertama kali ditemukan di Indonesia, Maret tahun lalu, pihaknya sudah mengantisipasi dengan cepat.

"Warga baduy yang ada di perantauan diperintahkan untuk langsung pulang, semua pulang dari Jakarta, Tangerang, Bandung," kata Saija.

Sementara warga baduy yang sudah di dalam Desa Kanekes dilarang untuk berpergian.

Wajib Masker

Sebagai kawasan adat yang kerap dikunjungi wisatawan, baduy juga membatasi kunjungan selama pandemi Covid-19.

Mereka yang datang ke baduy, sambung Saija, harus mengikuti protokol kesehatan. Warga Baduy juga diwajibkan untuk selalu mengenakan masker.

Upaya lain untuk menangkal Covid-19 juga dilakukan dengan cara-cara tradisional.

Mantra dan Doa

Setiap saat, kata Saija, kerap dilakukan doa bersama untuk meminta keselamatan bagi warga baduy.

"Beberapa waktu lalu bersama Jaro Tangtu kita kumpul, berdoa, nyareat lah istilahnya untuk keselamatan warga baduy, kita pagari juga batas-batas wilayah dengan doa, ada mantra-mantranya," tukas Saija.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi