Pendeteksi Gas Beracun H2S Disosialisasikan ke Warga

Pendeteksi Gas Beracun H2S Disosialisasikan ke Warga
Sosialisasi pendeteksi gas beracun H2S (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Madina - Perusahaan panas bumi PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) terus menindaklanjuti penyelesaian masalah yang timbul dari musibah yang terjadi pada Senin (25/1) lalu, saat perusahaan melakukan uji coba pengoperasian salah satu sumur uap.

Perusahaan tersebut telah melaksanakan pemasangan alat pendeteksi gas beracun H2S di sekitar Kantor Kepala Desa Sibanggor Julu. Pemasangan alat pendeteksi gas beracun H2S ini dilakukan atas permintaan warga Desa Sibanggor Julu dalam musyawarah bersama Forkopimda di Aula Kantor Bupati Madina.

Menyusul pemasangan alat tersebut, PT SMGP bersama Pemerintah Kabupaten Madina terlebih dahulu mengadakan sosialisasi guna menjelaskan kepada warga bagaimana cara kerjanya dan bagaimana menyikapinya jika dideteksi adanya gas beracun.

Tampak hadir dalam sosialisasi, antara lain pemuka agama, tokoh pemuda, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kapolsek dan jajarannya, Brimob, TNI Babinsa dan lainnya. Dan mewakili Pemkab Madina yaitu Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kasmir Nasution yang turut memfasilitasi sosialisasi tersebut, hadir juga dari dinas kesehatan Pemkab Madina yaitu Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat, Abdul Azis Nasution.

Kasmir Nasution mengatakan kegiatan sosialisasi itu sebagai bentuk pengenalan mengenai gas beracun H2S.

"Kegiatan ini sesuai dengan permintaan warga kepada Bupati, dan tujuan kegiatan ini untuk menyosialisasikan pengenalan mengenai gas beracun H2S dan bagaimana warga bisa menyikapi serta menghadapinya nanti. Saat ini sedang dilakukan pengukuran arah angin di beberapa lokasi wellpad untuk dapat menentukan titik pemasangan alat pendeteksi gas beracun," kata Kasmir, Kamis (4/2).

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Madina, Abdul Azis Nasution juga menjelaskan arah angin atau wind shock, titik kumpul, arah evakuasi serta batas aman termasuk tempat pertolongan pertama untuk warga sekitar juga harus ditentukan.

Kemudian mewakili perusahaan PT SMGP menjelaskan bahwa perusahaan memasang 6 alat sensor di sekitar wilayah Desa Sibanggor Julu.

Pada kesempatan itu, dijelaskan pula tentang gas beracun H2S, proses masuk gas ke dalam tubuh manusia dan dampaknya, karakteristik, sumber-sumbernya dan pertolongan pertamanya. Dilanjutkan juga dengan penjelasan mengenai sistem deteksi, sistem alarm dan bagaimana alarm diset.

(ADR/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi