Chandra Kurniawan yang merupakan penggagas KBS mengatakan, komunitas yang digagasnya itu mempunyai misi untuk kebaikan lingkungan hidup. Sebab selama ini masyarakat kerap membuang sampah plastik sembarangan.

"Dari sinilah kita memberikan informasi kepada masyarakat luas, bahwasanya sampah tersebut bisa di tukarkan dengan uang," kata Chandra, Senin (15/2).

"Saya menggagas komunitas botot online ini tujuannya untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat bahwa sampah yang selama ini dianggap jadi masalah, sekarang sampah ini bisa menjadi berkah," sambung Chandra yang juga Ketua KBS.

Chandra mengungkapkan bahwa sampah plastik yang tidak didaur ulang, khususnya plastik merupakan sampah yang susah dicerna oleh alam. Dibutuhkan waktu berpuluh tahun untuk mengurai sampah itu oleh alam.

"Dari sinilah berawal ide untuk menggagas persatuan botot online khusus plastik ini agar dapat dikenalkan kepada masyarakat luas dari Sabang hingga Marauke," ungkapnya.

Nantinya, sampah plastik tersebut dipilih sesuai dengan jenisnya masing-masing.

"Dari sampah yang kita kumpulkan khususnya plastik, semua ini kita pilih terdahulu sesuai jenisnya, seperti plastik PP, HD dan lain-lainnya yang kiranya akan digunakan kembali sesuai fungsinya. Salah satu contohnya adalah jenis plastik HD akan di gunakan untuk kantongan plastik" ujar Chandra yang juga pemilik Sun Jaya Plastik.

Saat ini Komunitas Botot Online Sumatera Utara sudah beranggotakan dari titik nol Aceh, Tanjungbalai, Kisaran, Lubuk Pakam, Tebingtinggi, Parapat hingga Nias.

"Kita juga membuka ruang sebesar-besarnya bagi pelaku bisnis plastik, pemerintah daerah, maupun masyarakat luas untuk bergabung ke komunitas kita agar dapat memanfaatkan sampah di sekitar kita agar lebih berguna," tutup Chandra.

(JW/EAL)