Ratusan Orang di Sydney Kumpul Menolak Kudeta Militer

Ratusan Orang di Sydney Kumpul Menolak Kudeta Militer
Para pengunjuk rasa menutupi dengan perisai darurat selama protes anti-kudeta di Yangon, Myanmar, 3 Maret 2021. (Reuters/Stringer)

Analisadaily.com, Sydney - Ratusan orang berkumpul di Sydney untuk memprotes kudeta militer bulan lalu di Myanmar dan mendesak pemerintah Australia untuk mengambil sikap tegas terhadap junta, Sabtu (6/3).

Negara di Asia Tenggara itu telah jatuh ke dalam kekacauan sejak militer menggulingkan dan menahan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, dengan protes dan pemogokan harian yang menewaskan sedikitnya 50 orang.

Pada hari ini, pasukan keamanan Myanmar menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan massa di Yangon, hanya beberapa jam setelah utusan khusus PBB meminta Dewan Keamanan untuk mengambil tindakan.

Dengan bernyanyi dan mengangkat tiga jari, sebuah penghormatan yang melambangkan solidaritas dan perlawanan di seluruh Myanmar, pengunjuk rasa di Sydney ingin menunjukkan dukungan kepada mereka yang mempertaruhkan hidup di Myanmar.

“Kami di sini untuk berkomitmen sebanyak yang kami bisa lakukan untuk membantu negara kami, untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa kami menderita bersama mereka dan kami bersama mereka, kami berjuang dari hari ke hari,” kata pengunjuk rasa, Sophia Sarkis dilansir dari Reuters.

Penyelenggara protes, Thein Moe Win mengatakan, Australia dan negara-negara lain harus berbuat lebih banyak untuk memastikan kudeta di Myanmar gagal.

“Kami ingin mendesak pemerintah Australia untuk bekerja sama dengan AS, Inggris, dan pemerintah Uni Eropa dan mengambil tindakan tegas terhadap diktator militer Myanmar ini,” kata Moe Win.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi