Paus Memohon Agar Kekerasan di Myanmar Dihentikan

Paus Memohon Agar Kekerasan di Myanmar Dihentikan
Paus Fransiskus mengayunkan dupa di sekitar altar pada misa untuk menandai 500 tahun Kekristenan di Filipina, di Basilika Santo Petrus di Vatikan, 14 Maret 2021. (Tiziana Fabi/Pool via Reuters)

Analisadaily.com, Vatikan - Paus Fransiskus memohon untuk diakhirinya pertumpahan darah di Myanmar. Paus mengajukan banding di akhir audiensi umum mingguannya, yang diadakan dari jarak jauh dari perpustakaan Vatikan karena pembatasan Covid-19.

Lebih dari 180 pengunjuk rasa kini telah tewas ketika pasukan keamanan mencoba untuk menghancurkan oposisi terhadap para jenderal yang menggulingkan pemerintah sipil Aung San Suu Kyi dan merebut kekuasaan sendiri.

"Sekali lagi dan dengan banyak kesedihan, saya merasakan urgensi untuk berbicara tentang situasi dramatis di Myanmar di mana banyak orang, kebanyakan dari mereka yang masih muda, kehilangan nyawa mereka untuk menawarkan harapan kepada negara mereka," kata dia.

Dalam referensi yang jelas untuk gambar yang disiarkan secara luas tentang seorang biarawati di Myanmar yang berlutut di jalan di depan pasukan keamanan bersenjata.

"Bahkan saya berlutut di jalan-jalan Myanmar dan berkata 'hentikan kekerasan.' Bahkan saya membuka tangan saya dan mengatakan 'biarkan dialog menang'," Pope menyampaikan apa yang diucapkan seorang biarawati saat meminta Polisi hentikan penembakan.

"Darah tidak menyelesaikan apa pun. Dialog harus menang," kata Fransiskus, yang pernah mengunjungi Myanmar pada 2017 dilansir dari Channel News Asia, Rabu (17/3).

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi