Pangeran Harry dan William Tidak Jalan Berdampingan dalam Pemakaman Sang Kakek

Pangeran Harry dan William Tidak Jalan Berdampingan dalam Pemakaman Sang Kakek
Pangeran Harry dan Pangeran William (The Guardian)

Analisadaily.com, London - Kembalinya Pangeran Harry ke Inggris untuk memberi penghormatan terakhir kepada Pangeran Philip, cukup menarik perhatian publik.

Harry tiba di Inggris awal pekan ini dan langsung menuju Frogmore Cottage, rumahnya di Kastil Windsor. Di sana dia juga menjalani karantina agar bisa menyaksikan pemakaman sang kakek.

Sementara istrinya, Meghan Markle, yang sedang mengandung anak kedua mereka tidak ikut melayat. Ia tetap berada di California atas saran dokternya.

Namun dalam upacara pemakaman yang akan digelar hari ini, Pangeran Harry dan kakaknya, Pangeran William, tidak akan berjalan berdampingan di belakang peti mati kakeknya. Hal itu sesuai dengan rincian prosesi yang dirilis oleh Istana Buckingham.

Ini adalah pertama kalinya Duke of Sussex berada di Inggris dalam kurun waktu lebih dari setahun, sejak dia dan Meghan, Duchess of Sussex, mundur sebagai bangsawan senior Kerajaan Inggris.

Mereka kemudian memilih tinggal di Amerika Serikat, setelah sempat menetap di Kanada untuk sementara waktu.

Satu bulan sebelum Pangeran Philip meninggal dunia, pasangan fenomenal itu memberikan wawancara secara mendalam kepada Oprah Winfrey. Meghan mengungkapkan rencananya untuk bunuh dirinya selama berstatus sebagai anggota senior Kerajaan Inggris.

"Akan ada pengawasan ketat terhadap dua kakak beradik ini pada hari Sabtu, saat pemakaman Duke of Edinburgh. Semua orang akan mencari petunjuk tentang bagaimana perasaan mereka," kata editor rubrik kerajaan dari Hello! Emily Nash, dilansir dari Antara, Sabtu (17/4).

"Saya yakin bahwa anggota keluarga kerajaan akan menginginkan lebih dari apapun untuk bersatu dan benar-benar menunjukkan dukungan mereka kepada ratu. Itu harus menjadi prioritas akhir pekan ini," sambungnya.

Sementara The Guardian menyebut bahwa semua mata akan tertuju pada kakak beradik itu yang tidak terlihat bersama sejak kebaktian Commonwealth Day di Westminster Abbey lebih dari setahun yang lalu, tepat sebelum Duke dan Duchess of Sussex pindah ke Amerika Serikat.

Peter Phillips, sepupu mereka anak dari Putri Anne, akan berdiri di antara Pangeran Harry dan Pangeran William untuk mengisi kesenjangan fisik dan emosional antara keduanya saat berjalan terpisah di belakang peti mati Pangeran Philip.

Posisi dalam prosesi pemakanan tersebut merupakan perintah Ratu Elizabeth II. Apapun alasan di balik perintah prosesi yang ditandatangani oleh Ratu, kondisi ini memicu isu tentang keretakan yang terus berlanjut.

Pakar bahasa tubuh juga akan meneliti gestur mereka secara menyeluruh untuk mencari jawaban, meskipun jarak sosial wajib merupakan hambatan.

Pembaca gerak bibir juga banyak disewa berbagai media untuk memberikan informasi yang akan menjadi laporan headline. Namun para pembaca gerak bibir ini akan terhambat oleh pedoman resmi yang mengharuskan pemakaian topeng di dalam Kapel St. George.

Kendati demikian, sejumlah pengamat kerajaan dan terapis keluarga setuju bahwa hubungan Harry dengan keluarganya, terutama dengan William telah menarik perhatian banyak orang, mengingat bahwa perpecahan sering terjadi di banyak keluarga.

"Kami lupa keluarga kerajaan adalah sebuah keluarga dan mereka memiliki suka dan duka yang sama seperti kebanyakan dari kita," kata Victoria Howard, editor The Crown Chronicles.

"Ketika seseorang meninggal, itu memberi Anda jeda untuk berpikir dan kesempatan untuk refleksi," jelasnya.

Psikolog perilaku yang berbasis di London, Jo Hemmings, mengatakan bahwa sebagai sebuah bangsa ada kerinduan bagi keluarga kerajaan untuk menyelesaikan perbedaannya, terutama setelah kematian Putri Diana.

"Sebagai bangsa kami ingin mereka berdamai. Rasanya tidak nyaman, tertekan dan sedih, apapun benar atau salahnya, bahwa ini adalah dua anak laki-laki yang trauma di usia yang begitu muda oleh tragedi kematian ibu mereka. Anda hanya ingin mereka melewatinya entah bagaimana, apapun yang terjadi," kata Hemmings.

"Mereka bukan keluarga kami, tapi kami merasa telah tumbuh bersama mereka melalui masalah dan kegembiraan mereka," ujarnya.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi