Rumah milik Samsir dan Nurlela di Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Analisadaily/Muhammad Zulfadly)
Analisadaily.com, Sei Rampah - Rumah tak layak huni yang hampir rubuh milik pasangan suami istri, Samsir (47) dan Nurlela (41) di Dusun IV Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, kondisinya sangat memprihatinkan.
Pantauan
Analisadaily.com, rumah yang sudah puluhan tahun ditempati Samsir dan Nurlela itu terbuat dari tepas yang kini mulai keropos.
Nurlela menyebut bahwa dirinya bersama suami yang hanya kerja serabutan dikaruniai 4 orang anak tinggal bersama di rumah sederhana ini.
"Gimana untuk bangun rumah, lepas sehari-hari saja sudah bersyukur," kata Nurlela, Rabu (28/4).
Terkait bantuan pemerintah, ia mengaku hanya mendapatkan kartu BPJS Kesehatan gratis. Namun untuk bantuan lainnya masih dalam pengajuan dan tak kunjung terealisasi.
"Hanya BPJS Kesehatan gratis, tapi sudah diajukan kemarin bantuan PKH," ucapnya.
Menurutnya saat hujan deras diiringi angin puting beliung terjadi, Jumat (23/4), dinding rumahnya rubuh dan atap bocor sehingga air hujan masuk ke dalam rumah yang menyebabkan mereka sekeluarga tidak bisa tidur.
"Dinding rumah rubuh dihantam angin kencang, bahkan air hujan masuk ke dalam rumah," ungkapnya sambil berlinang air mata.
Terakhir, Nurlela hanya bisa berdoa dan berharap kepada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai agar dapat memperhatikan kondisi warga kurang mampu seperti keluarganya.
"Kami hanya bisa berharap kepedulian pemerintah," harapnya.
Sementara Kepala Dusun IV Desa Pematang Ganjang, Ramadani Ilmi, menyampaikan sebanyak tiga rumah yang diterpa angin puting beliung di dusunya termasuk rumah pasangan suami istri, Samsir dan Nurlela.
"Dua rumah sudah terima bantuan. Sedangkan untuk rumah pak Samsir ini yang belum, karena terlambat saat pengajuan ke BPBD Sergai," jelasnya.
Menurutnya Pemerintah Desa Pematang Ganjang juga sudah mengajukan bantuan rumah layak huni terhadap warganya tersebut.
"Untuk renovasi bantuan rumah ini juga sudah kita ajukan, mudah-mudahan terealisasi karena kita prihatin melihat kondisinya," tukas Ramadani.
(MZ/EAL)