Dilansir dari Liputan6.com, penerbitan Comercial Communication Permit atau Surat Keterangan Laik Operarsi (SKLO) didasarkan pada pelaksanaan ULO pada 19 hingga 22 Mei 2021 lalu.

“Telah dilakukan pengujian teknis atas sarana dan prasarana untuk menggelar jaringan 5G, dan PT Telkomsel dinyatakan layak,” kata Johnny dalam konferensi pers, Senin (24/5).

Disebutkan Johnny, ada serangkaian tes yang dilakukan Telkomsel untuk mengantongi hal ini. Sejumlah 360 halaman yang jadi acuan tes untuk menguji kesiapan dan ketersediaan yang dimiliki Telkomsel.

“Jadi, proses ULO ini apakah mencakup quality service yang baik dan sejalan dengan regulasi dan perlindungan konsumen. Kita pastikan betul,” ucapnya.

Pemberian izin SKLO terhadap Telkomsel, bentuk pelaksanaan peraturan yang diatur dalam Undang-undang No 11 tahun 2020 Cipta Kerja. Kemudian diatur dalam peraturan turunannya yakni PP No 46 tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran.

Dalam waktu dekat, Telkomsel akan menyediakan layanan dengan kekuatan 5G secara bertahap.

Dimulai dari enam titik residensial, diantaranya Kelapa Gading, Pondok Indah, Pantai Indah Kapuk, Bumi Serpong Damai, Widya Chandra, dan Alam Sutera.

Kemudian secara bertahap ke beberapa kota lainnya, seperti Batam, Medan, Solo, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Denpasar.

Rencanya, terkait detail penyelenggaraan sinyal 5G secara komersial akan disampaikan pada peresmian yang akan dilakukan Telkomsel pada 27 Mei 2021 mendatang.

“Detail mengenai bagaimana teknis pelaksanaan dan termasuk harga, itu akan disampaikan nanti (27 Mei),” kata Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro.

Dengan adanya sinyal 5G ini, ia berharap akan meningkatkan persaingan sektor ekonomi digital indonesia di kancah global.

Telkomsel menjadi pemenang lelang pita frekuensi 2,3GHz di rentang 2.360-2.390 MHz dengan lebar pita 20Mhz.

(RZD)