Informasi dihimpun Analisadaily.com, amblasnya jalan penghubung antar desa maupun kecamatan ini sudah lama terjadi. Kini kondisi tebing sungai semakin parah dan membahayakan keselamatan warga maupun pengendara yang melintas.

Lahan kebun milik warga bahkan tinggal beberapa meter saja dari titik longsoran tebing sungai sehingga para warga terus berjaga di pinggir sungai untuk memantau situasi.

Camat Simangambat, Umar Bakti Harahap, melalui Kasi Pelaporan dan Kesos, Tamtam Harahap, menyebut pihaknya telah turun ke lokasi dan melihat langsung kondisi tebing sungai yang terkikis akibat Sungai Barumun meluap dan mengancam jalan lintas Baragas.

"Kita sudah survei ke sana tepatnya di Simangambat Julu, Kecamatan Simangambat, tebing Sungai Barumun mengikis dan saat ini mengancam jalan lintas Baragas Simangambat. Karena ini sudah mulai diperbincangkan masyarakat di Kecamatan Simangambat," kata Tamtam, Kamis (27/5).

Tamtam menyebut lokasi tebing sungai yang terkikis sudah mengkhawatirkan akibat terjangan Sungai Barumun.

Apalagi saat ini jarak dari pinggir sungai ke badan jalan hanya sekitar 25 meter. Diperparah kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi.

Saat ini, lanjutnya, Pemerintah Kecamatan Simangambat sudah berupaya melaporkan kondisi ini ke pemerintah kabupaten dan provinsi agar secepatnya dilakukan antisipasi.

" Secara tertulis kita buat permohonan dari 18 kepala desa kepada Gubernur Sumatera Utara. Dan kita coba juga membicarakan ini dengan pihak perusahaan yang ada di Kecamatan Simangambat," tukasnya.

(ONG/EAL)