Mbappe mengunjungi fasilitas Real Madrid dan dapat bertemu dengan orang-orang seperti Cristiano Ronaldo, yang merupakan idolanya, dan Zinedine Zidane, tetapi pada akhirnya dia tetap di Perancis.

“Orang tua saya ingin saya memulai karir saya di Perancis, untuk dididik di Perancis. Untuk bermain sepak bola, tetapi juga untuk melanjutkan pendidikan saya. Untuk pergi ke Spanyol, bahkan jika itu dengan Zidane, itu adalah negara lain, budaya lain," kata Mbappe saat wawancara dengan L'Obs.

Bintang PSG itu tidak membahas masa depan dan kontraknya di Parc des Princes yang akan berakhir pada 2022, tetapi dia meninggalkan beberapa petunjuk tentang aspirasi olahraganya.

“Saya selalu ingin membuat tantangan bagi diri saya sendiri, karena itu membuat Anda tidak santai. Berada di lapangan memberi saya makan, begitulah cara saya mengisi ulang. Berkat itu, saya memiliki energi untuk menghadapi aspek lain dari sepakbola," tuturnya.

Mbappe juga membahas kenaikan pesatnya menjadi bintang, dimulai dengan waktunya di Monaco.

"Awalnya berat untuk memikul beban itu, karena saya masih sangat muda. Saya berusia 18 hingga 19 tahun yang suka melakukan hal-hal berusia 18 hingga 19 tahun. Tapi, di lapangan, saya diminta untuk menjadi dewasa," ucapnya.

"Ketika Anda ingin mencapai puncak, tidak ada ruang untuk orang yang belum dewasa, tidak ada ruang untuk anak-anak. Ini adalah dunia orang dewasa dan Anda harus siap untuk itu," tambah Mbappe dilansir dari Marca, Jumat (4/6).

(CSP)