Bupati Simalungun Pimpin Pemangkasan KJA di Haranggaol Horisan

Bupati Simalungun Pimpin Pemangkasan KJA di Haranggaol Horisan
Bupati Simalungun berdiskusi dengan warga Kecamatan Haranggaol Horison dalam kegiatan pemangkasan KJA di kawasan Danau Toba, Senin (14/6) (Analisadaily/Franscius Simanjuntak)

Analisadaily.com, Raya - Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS), memimpin rapat koordinasi rencana pemangkasan Keramba Jaring Apung (KJA) di kawasan Danau Toba, tepatnya di Kecamatan Haranggaol Horisan, Senin (14/6).

Radiapoh menyampaikan bahwa Haranggaol Horisan merupakan kawasan yang sangat diberkati Tuhan.

"Saya masih ingat, sebelum ada usaha KJA, pantai Haranggaol Horisan ini tempat berlabuhnya kapal-kapal besar, karena di kecamatan ini ada dua hari pekan dan jalanan menjadi padat," kata Radiapoh.

Kemudian, disebutkannya, setiap hari Sabtu dan Minggu, Haranggaol Horisan menjadi destinasi wisata yang sangat diminati masyarakat dari berbagai daerah.

Namun seiring waktu berjalan, terjadi perubahan yang sangat luar biasa. Kawasan pantai mulai terhalangi oleh munculnya KJA.

"Begitulah perubahan yang terjadi," jelasnya.

Dukung Kebijakan Pemerintah Pusat

Dalam kesempatan itu, Radiapoh Hasiholan Sinaga juga mengingatkan kembali kepada para pemilik KJA tentang program pemerintah pusat, yaitu kawasan strategis pariwisata nasional yang salah satunya adalah destinasi wisata Danau Toba yang menjadi skala prioritas.

"Kita harus mendukung kebijakan tersebut dengan tidak mengorbankan apa yang sudah dikerjakan para pemilik KJA selama ini. Memang menjadi sangat sulit untuk mengalihkan sebuah profesi yang telah memberikan kesejahteraan. Tetapi kita harus menciptakan kesamaan persepsi ke depan, seperti apa mau kita buat," ujar Radiapoh.

Sementara Ketua Asosiasi Dearma Haranggaol, Piter Damanik, menyampaikan dukungan terhadap kebijakan pemerintah pusat. Namun diharapkannya agar pemerintah melakukan pemangkasan yang sifatnya berkeadilan.

"Kita masyarakat Haranggaol Horisan sangat koperatif, tinggal petunjuk pelaksana dari pemerintah kabupaten agar dilaksanakan dengan baik, karena ada enam zona dan semua ada ketuanya," kata Piter Damanik.

"Kita akan melakukannya secara bertahap. Yang penting kita sepakati adalah bagaimana merespon kebijakan pemerintah pusat, tanpa mengganggu kondisi perekonomian masyarakat, khususnya pengusaha atau pemilik KJA," kata Radiapoh yang mengharapkan jangan terjadi gejolak sosial dalam kebijakan pemangkasan KJA di Kabupaten Simalungun.

Dalam rapat koordinasi tersebut, juga disampaikan ada 147 kepala keluarga yang memiliki 2-10 lubang KJA, tidak akan dilakukan pemangkasan. Sementara yang dilakukan pemangkasan adalah KJA yang jumlahnya 20 lubang ke atas.

Pembersihan akan dimulai 20 Juni mendatang, dimana masyarakat akan membersihkan KJA-nya sendiri dibantu Satpol PP dan BPBD. Setelah Haranggaol Horisan, pembersihan KJA akan dilakukan seluruhnya di Danau Toba, khususnya di Kabupaten Simalungun.

Disampaikan Radiapoh, asosiasi bisa menjadi pendukung dalam penyampaian program penataan ini kepada masyarakat.

Radiapoh mengungkapkan telah menyiapkan anggaran Rp8 miliar untuk pembangunan di Kabupaten Simalungun.

"Ini bentuk kontribusi saya dalam program haroan bolon," katanya.

(FHS/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi