Genggam Emas Olimpiade, Axelsen: Aku Sangat Bahagia

Genggam Emas Olimpiade, Axelsen: Aku Sangat Bahagia
Tunggal putra Denmark, Victor Axelsen, menggigit medali emas Olimpiade Tokyo 2020 usai berhasil mengalahkan Chen Long di final cabang bulutangkis. (Olympic.bwfbadminton)

Analisadaily.com, Tokyo - Dua puluh lima tahun setelah Denmark terakhir kali memenangkan mahkota tunggal putra Olimpiade, Victor Axelsen berdiri di puncak podium, menjadikannya orang Eropa ketiga, setelah Poul-Erik Hoyer pada 1996 dan Carolina Marin pada 2016, yang memenangkan medali emas.

Dia meraih medali itu usai mengalahkan sang juara bertahan, Chen Long, yang terkenal sebagai lawan yang tak tergoyahkan. Axelsen menang dua gim langsung, 21-15 21-12.

“Memasuki final Olimpiade, saya tahu akan sedikit tegang, tetapi saya mengingatkan diri sendiri, inilah yang telah saya latih, jika saya harus memenangkan ini, saya harus santai, bersabar dan mengambil peluang. Saya sangat senang berhasil melakukannya,” kata Axelsen usai pertandingan dilansir dari Olympic.bwfbadminton, Selasa (3/8).

Datang ke Tokyo 2020 sebagai juara bertahan, Chen mengingat masalahnya dengan percaya diri selama lima tahun terakhir, dan kegembiraannya karena telah memadamkan keraguan itu untuk menemukan bentuknya sekali lagi.

“Saya ingin mengucapkan selamat kepada Viktor. Saya menyuruhnya untuk menikmati pencapaiannya," ujar Chen saat menemui Axelsen di area lapangan.

“Setelah menang di tahun 2016 saya mengalami beberapa kali kekalahan. Setiap kali saya mempertanyakan diri saya sendiri. Saya meragukan kemampuan saya. Tim mendukung saya. Pada tahun 2018, Li Mao dipanggil dan dia membantu saya bangkit kembali," sambungnya.

"Waktu pelatihan selama pandemi memberi saya waktu untuk mempersiapkan dan memperkuat diri. Sejak hari pertama di sini, setiap pertandingan dimainkan sesuai rencana. Saya tidak bisa memenangkan emas, tapi saya masih yang terbaik kedua," ujarnya.

Selesai final, kedua finalis bertukar basa-basi dan kaos di lapangan.

“Saya telah memainkan Chen Long berkali-kali, dan dia telah menjadi inspirasi besar selama bertahun-tahun. Dan dia ramah dan datang ke pengadilan saya untuk mengucapkan selamat dan memuji penampilan saya di sini, dan saya mengatakan kepadanya bahwa dia telah menjadi inspirasi bagi saya," ucap Axelsen.

“Saya pikir Anda bisa mengatakan saya telah menjadi yang terbaik. Ketika Anda memenangkan final Olimpiade seperti ini dalam pertandingan langsung melawan Chen Long, Anda dapat mengatakan setidaknya Anda sudah sangat, sangat dekat dengan yang terbaik. Aku sangat bahagia," tambahnya.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi