Sandiaga Ajak PPI di Swedia Promosikan Sektor Parekraf

Sandiaga Ajak PPI di Swedia Promosikan Sektor Parekraf
Acara webinar bertajuk "Peran Generasi Muda di Era Disrupsi" yang diselenggarakan PPI Swedia secara daring, Kamis (5/8) (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengajak Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Swedia untuk mempromosikan kekayaan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia kepada masyarakat Swedia dan khalayak internasional.

Dalam acara webinar bertajuk "Peran Generasi Muda di Era Disrupsi" yang diselenggarakan PPI Swedia secara daring, Kamis (5/8), Sandiaga mengatakan para pelajar Indonesia di Swedia sangat potensial untuk mengambil peran sebagai duta pariwisata dan ekonomi kreatif yang bisa membangun narasi positif tentang keindahan Indonesia.

"PPI Swedia harus mampu memainkan peran, mengambil tanggung jawab, karena pemerintah saat ini membutuhkan perjuangan bersama, agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini bangkit. Oleh karena itu duta-duta wisata dan ekonomi kreatifnya adalah para PPI Swedia ini yang sekarang akan jadi mitra kita ke depan," kata Sandiaga.

Ia meminta PPI Swedia untuk mengamplifikasi konten kreatif media sosial Kemenparekraf dan turut serta mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Hal ini diharapkan dapat membangun kepercayaan pasar bagi sektor parekraf Indonesia. Sandiaga menyampaikan keinginannya merangkul generasi milenial dan generasi Z agar mengambil peranan penting untuk dapat mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045.

"Dengan itu, generasi milenial kita harus ditingkatkan minat bacanya, harus memiliki akun media sosial, harus juga memilih digital present daripada hanya rebahan dan juga bagaimana caranya milenial ini menjadi generasi yang terus tersambung dengan kearifan lokal," ujar Sandiaga.

Deputi Bidang Sumber Sumber Daya Kelembagaan Kemenparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya, berharap PPI Swedia dapat menjadi ujung tombak dalam memperkenalkan destinasi wisata Indonesia kepada masyarakat Swedia.

"Kita juga ingin banyak belajar dari Swedia, dan bisa mengaplikasikannya di Indonesia, seperti bagaimana masyarakat Swedia mengembangkan pariwisatanya, hingga belajar program pengembangan dan pelatihannya," ujar Wisnu.

Duta Besar Indonesia untuk Swedia dan Latvia, Kamapradipta Isnomo menyampaikan, masyarakat Swedia memiliki banyak waktu libur, dan Indonesia menjadi salah satu destinasi yang didatangi ketika berlibur.

"Sebelum pandemi, Swedia mencatat kenaikan jumlah wisatawan ke Indonesia, dan tertinggi yaitu 57 ribu wisatawan Swedia yang datang ke Indonesia. Mungkin jumlahnya tidak begitu besar, namun dari segi spending mereka spend-nya rata-rata 2000 dolar AS per minggu dan rata-rata mereka stay di Indonesia selama dua pekan," ujar Kamapradipta.

Kamapradipta juga mengatakan pihaknya siap memfasilitasi dan membantu jika Kemenparekraf ingin berkolaborasi dengan negara Swedia.

"Swedia juga terkenal dengan inovasinya, dan tahun lalu Swedia menempati peringkat ke dua inovasi dunia. Jadi mungkin ini dua hal yang bisa jadi untuk men-trigger Kemenparekraf dan jajaran Swedia. Tentunya kami siap memfasilitasi dan membantu," ujarnya.

(TRY/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi