Harimau Sumatera ditemukan mati di Aceh Selatan (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Aceh Selatan - Tiga (3) ekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) ditemukan mati di kawasan pegunungan dan hutan lindung Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan, Rabu (25/8).
Harimau yang terdiri atas induk dan 2 anaknya tersebut ditemukan mati dengan jarak yang berdekatan dan dalam keadaan membusuk, juga terlihat jeratan babi.
Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) V Aceh, Irwandi mengatakan, 3 ekor harimau tersebut mati diduga karena jeratan babi.
"Personel sudah diturunkan untuk pengamanan barang bukti, ada tiga harimau yaitu induk dan dua anaknya, diduga terkena jeratan babi," kata Irwandi.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Arianto menyebutkan, pihaknya juga masih mendalami kasus kematian harimau tersebut.
"Kita dapat laporan adanya bangkai harimau. Tim sudah ke lokasi," kata Agus.
Agus mengatakan, 3 harimau itu diduga sudah beberapa hari terkena jerat babi. Lokasi bangkai itu terletak di 2 titik dengan jarak sekitar 5-10 meter.
"Dua individu mati di satu lokasi dan kita duga itu induk sama anaknya. Satu individu lagi di tempat terpisah. Kita belum tahu yang satu ini apakah anaknya juga," jelas Agus.
Menurut Agus, tim gabungan BKSDA sudah meluncur ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan nekropsi. Dia menduga harimau itu mati karena terkena jerat.
Pihaknya menyelidiki kawat jeratan babi yang dibuat, apakah jeratan itu dipergunakan untuk menjerat babi atau khusus mengincar harimau.
"Dugaannya terjerat, ini kita masih mendalami apakah jeratan itu dibuat untuk dimakan harimau atau yang lainnya. Kami masih menunggu hasil nekropsi di lapangan," jelas Agus.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Aceh, Hadi Sofyan mengatakan, ketiga bangkai harimau ditemukan di area perkebunan yang berbatasan dengan hutan lindung. Lokasi ini berjarak sekitar 2 jam perjalanan dari perkampungan.
"Kita menduga harimau itu mati dalam waktu berbeda sekitar tiga sampai lima hari lalu, karena sudah mengeluarkan bau," jelas Hadi.
(MHD/RZD)