Ancaman Serangan Teroris di Bandara Tetap Tinggi

Ancaman Serangan Teroris di Bandara Tetap Tinggi
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, pidato tentang Afghanistan dari Ruang Timur Gedung Putih di Washington pada 26 Agustus 2021. (Reuters/Jonathan Ernst)

Analisadaily.com, Washington - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memperingatkan serangan lain sangat mungkin terjadi sebelum evakuasi berakhir.

Lebih dari 112.000 orang telah meninggalkan Afghanistan melalui pengangkutan udara besar-besaran yang dipimpin AS sejak Taliban kembali berkuasa dua minggu lalu, dan operasi itu mereda meskipun kekuatan Barat mengatakan ribuan mungkin tertinggal.

Evakuasi yang kacau dan putus asa berubah menjadi berdarah pada hari Kamis ketika seorang pembom bunuh diri dari cabang lokal kelompok ISIS menargetkan pasukan AS yang menghentikan kerumunan besar orang memasuki bandara.

Lebih dari 100 orang tewas dalam serangan itu, termasuk 13 personel layanan AS, memperlambat pengangkutan udara menjelang tenggat waktu evakuasi Biden yang berakhir Selasa.

Pentagon mengatakan, Sabtu serangan balasan pesawat tak berawak telah menewaskan dua ekstremis "tingkat tinggi" IS di Afghanistan timur, tetapi Biden memperingatkan lebih banyak serangan dari kelompok itu.

"Situasi di lapangan terus menjadi sangat berbahaya, dan ancaman serangan teroris di bandara tetap tinggi," kata Biden dilansir dari Reuters, Senin (30/8).

"Komandan kami memberi tahu saya bahwa serangan sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke depan," tuturnya.

Kedutaan AS di Kabul kemudian mengeluarkan peringatan peringatan ancaman yang kredibel di area tertentu di bandara, termasuk gerbang akses.

Dalam beberapa tahun terakhir, cabang ISIS Afghanistan-Pakistan telah bertanggung jawab atas beberapa serangan paling mematikan di negara-negara tersebut.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi