Taliban Berjanji Menjamin Keselamatan Pekerja Kemanusiaan

Taliban Berjanji Menjamin Keselamatan Pekerja Kemanusiaan
Seorang tentara Taliban berjaga di pintu gerbang Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 5 September 2021. (AP/Wali Sabawoon)

Analisadaily.com, Kabul - Taliban berjanji menjamin keselamatan pekerja kemanusiaan dan akses bantuan di Afghanistan dalam pertemuan dengan kepala kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kabul, Minggu (5/9).

Martin Griffiths berada di ibu kota Afghanistan untuk beberapa hari pertemuan dengan para pemimpin Taliban di tengah bencana kemanusiaan.

"Pihak berwenang berjanji, keselamatan dan keamanan staf kemanusiaan, dan akses kemanusiaan ke orang-orang yang membutuhkan, akan dijamin dan pekerja kemanusiaan, baik pria maupun wanita, akan dijamin kebebasan bergerak," kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric.

Griffiths menegaskan kembali dalam pertemuan itu bahwa komunitas kemanusiaan berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang tidak memihak dan independen.

Dia juga meminta semua pihak memastikan hak dan keselamatan perempuan, baik yang berkontribusi dalam pemberian bantuan maupun warga sipil. Kebebasan perempuan di Afghanistan sangat dibatasi di bawah pemerintahan Taliban tahun 1996 hingga 2001.

Delegasi Taliban, yang dipimpin oleh salah satu pendiri kelompok itu, Mullah Abdul Ghani Baradar, berterima kasih kepada pejabat PBB atas kelanjutan yang dijanjikan dari bantuan kemanusiaan kepada rakyat Afghanistan dan meyakinkan mereka kerja sama dan penyediaan fasilitas yang dibutuhkan.

Hal itu diketahui menurut sebuah pernyataan yang diposting di Twitter oleh juru bicara Taliban Suhail Shaheen.

PBB mengatakan, Afghanistan terperosok dalam krisis kemanusiaan yang mempengaruhi 18 juta orang, atau setengah dari populasi.

Bahkan sebelum serangan kilat Taliban yang menggulingkan pemerintah yang didukung Barat pada 15 Agustus, Afghanistan sudah sangat bergantung pada bantuan dengan 40 persen dari PDB negara itu diambil dari pendanaan asing.

Tetapi masa depan misi bantuan di negara di bawah Taliban telah menjadi sumber perhatian bagi PBB dan kelompok-kelompok bantuan, meskipun Taliban berjanji akan memberikan aturan yang lebih lembut daripada selama masa kekuasaan pertama mereka.

Beberapa organisasi bantuan sebelumnya telah mengkonfirmasi kepada AFP bahwa mereka sedang dalam pembicaraan dengan Taliban untuk melanjutkan operasi mereka, atau telah menerima jaminan keamanan untuk program yang ada.

PBB mengatakan minggu ini penerbangan kemanusiaan telah dilanjutkan ke beberapa provinsi Afghanistan.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mendesak Taliban dan semua pihak lain untuk menahan diri sepenuhnya untuk melindungi kehidupan dan untuk memastikan kebutuhan kemanusiaan dapat dipenuhi.

Laporan tersebut disusun seiring mandat misi politik PBB di Afghanistan yang dijadwalkan akan berakhir pada 17 September mendatang.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi