Airlangga Singgung Pelaku UMKM Belum Berani Berutang, Wagub Sumut: Nggak Usah Takut

Airlangga Singgung Pelaku UMKM Belum Berani Berutang, Wagub Sumut: Nggak Usah Takut
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menghadiri kegiatan optimalisasi penyaluran KUR klaster dalam meningkatkan kesejahteraan dan pemulihan ekonomi di Medan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, meski sudah berpengalaman dalam bidang usaha, namun banyak pelaku UMKM yang saat ini masih belum berani berutang untuk mengembangkan usahannya.

Hal ini disampaikannya, saat menghadiri kegiatan optimalisasi penyaluran KUR klaster dalam meningkatkan kesejahteraan dan pemulihan ekonomi di Hotel JW Marriott, Kamis (9/9).

"Pemerintah telah menyadari hal itu, sehingga pemerintah meluncurkan program Banpres (bantuan presiden) usaha mikro yang disiapkan melalui kementerian koperasi UMKM," ungkapnya.

Dia menjelaskan, pemerintah kini juga sudah memberikan KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang platformnya sebesar Rp 285 triliun meningkat dari tahun lalu sebesar Rp 193 triliun dengan bunga 3 persen. Untuk itu dia yakin, tidak ada satu rentenir pun yang berani memberikan tingkat suku bunga 3 persen, sehingga tidak akan ada saingan.

"Kedua, memberikan kredit sampai Rp 100 juta tanpa adanya jaminan, dengan diberikan grace period 6 bulan untuk yang ngambil pertama. Jadi saya jamin tidak ada satu rentenir yang bisa bersaing dengan bank-bank BUMN maupun BUMD di Sumut," jelasnya.

Oleh karena itu Airlangga meminta Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut agar mendorong program kredit ini. Karena untuk menjaga daya beli masyarakat adalah melalui UMKM.

"Kalau UMKM bergerak, tingkat pengangguran juga akan berkurang sekaligus mengurangi angka kemiskinan," ujarnya.

Selain itu Airlangga menambahkan, salah satu program andalan di Sumut adalah replanting sawit. Untuk itu melalui program pemerintah, pengusaha sawit bisa memperoleh lod sawit sampai Rp 500 juta, dan bila ini dikelompokkan berbasis klaster, dengan 10 kali perkelompok perkebun angkanya bisa Rp 5 miliar.

"Oleh karena itu ini adalah kesempatan untuk meningkatkan usaha-usaha yang memiliki potensi kedepan agar mendapat kredit murah dari pemerintah, murah karena disubsidi pemerintah dan juga kreditnya dijamin Askrindo dan Jamkrindo. Inilah program KUR yang diharapkan bisa menetaskan pengusaha-pengusaha nasional yang baru," pungkasnya.

Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah mengatakan bagi pengusaha utang itu merupakan hal yang biasa. Jadi dia meminta pelaku usaha tidak perlu takut asalkan utangnya dilakukan secara benar di perbankan.

"Banyak kita ini, mohon maaf karena takut ke bank berutang dengan rentenir. Tapi saat ini pemerintah sudah memberi pinjaman tanpa anggunan, bunganya juga rendah yaitu 3 persen," terangnya.

Lebih lanjut Musa Rajekshah menuturkan, bila utang dipakai untuk usaha hal itu bukan menjadi persoalan, kecuali berutang untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehingga tidak tau bagaimana cara mengembalikannya.

Untuk itu melalui kesempatan ini dia menyarankan agar pelaku usaha mengambil kesempatan ini dan bisa memanfaatkannya sebaik-baiknya.

"Jadi saran kami kalau usaha hitung betul jangan hitung hanya pinjam saat ini karena keperluan saat ini. Tapi hitung untuk satu tahun ke depan supaya tidak dua kali minjam. Ini saran kami saja, mudah-mudahan sukses semuanya," ucapnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi