Jaksa Ungkap Keterlibatan PM Haiti Dalam Pembunuhan Presiden

Jaksa Ungkap Keterlibatan PM Haiti Dalam Pembunuhan Presiden
Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry, diduga terlibat dalam pembunuh Presiden Jovenel Moise (AFP)

Analisadaily.com, Port-au-Prince - Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry, diduga kuat terlibat dalam kasus pembunuhan Presiden Jovenel Moise.

Dugaan itu muncul karena Henry diketahui sempat berkomunikasi via telepon dengan salah satu tersangka pada malam Moise terbunuh.

Bed-Ford Claude, komisaris pemerintah Port-au-Prince yang kedudukannya setara dengan jaksa federal, meminta hakim yang menyelidiki kasus itu agar mendakwa Henry karena keterlibatannya dalam pembunuhan tersebut.

Claude juga meminta agar Henry dilarang meninggalkan Haiti karena beratnya fakta yang terungkap atas keterlibatan dirinya.

"Ada cukup elemen untuk menuntut Henry dan meminta dakwaan langsung terhadapnya," kata Claude, dilansir dari Al Jazeera, Rabu (15/9).

Sejauh ini belum ada tanggapan dari Ariel Henry terkait tudingan yang disampaikan jaksa Claude.

Seperti diketahui, Jovenel Moise tewas dalam serangan yang dilakukan orang-orang bersenjata di kediamannya di ibukota Port-au-Prince, pada 7 Juli 2021.

Kemudian dua pekan setelah pembunuhan itu, tepatnya tanggal 20 Juli, Ariel Henry resmi ditunjuk sebagai Perdana Menteri sekaligus Presiden Haiti.

Dugaan Claude muncul hanya beberapa hari setelah dia mengundang Henry untuk bertemu dan meminta penjelasan mengapa dirinya berbicara dengan salah satu tersangka utama dalam kasus pembunuhan Moise.

Sementara Kantor Perlindungan Warga Haiti, sebuah badan seperti ombudsman, menuntut Ariel Henry agar mundur sembari mendesaknya hadir di kantor kejaksaan untuk memberi penjelasan terkait dugaan keterlibatannya dalam pembunuhan Moise.

"Kami semua ingin mengetahui isi percakapan itu," kata pengacara Renan Hedouville yang mengepalai kantor tersebut.

"Perdana menteri tidak bisa tetap di jabatannya tanpa membersihkan area gelap ini. Dia harus menghapus semua kecurigaan," tegas Hedouville.

Dalam laporan yang ditulis Claude terungkap bahwa Henry berkomunikasi dengan tersangka Joseph Badio yang pernah bekerja di Kementerian Kehakiman Haiti.

Badio dipecat pada bulan Mei lalu karena tuduhan melanggar etika.

Dalam laporan sepanjang dua halaman, Claude mengatakan panggilan itu dilakukan pada pukul 04:03 dan 04:20 tanggal 7 Juli. Selain itu ada juga bukti yang menunjukkan bahwa Badio berada di sekitar rumah Moise pada waktu tersebut.

Panggilan itu berlangsung selama tujuh menit dan Henry berada di Hotel Montana, Port-au-Prince, pada saat itu.

Sejauh ini sudah lebih dari 40 tersangka, termasuk 18 mantan tentara Kolombia dan tiga warga Amerika-Haiti yang ditangkap karena keterlibatannya dalam pembunuhan Moise. Petugas juga masih mencari tersangka lain, termasuk Badio dan mantan senator Haiti.

Meski demikian masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang apa yang terjadi di negara tersebut.

"Negara ini masih meminta jawaban," kata Laurent Lamothe yang menjabat sebagai Perdana Menteri Haiti dari 2012 hingga 2014.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi