Ini Lima Keunggulan USU untuk Menembus Pengakuan Internasional

Ini Lima Keunggulan USU untuk Menembus Pengakuan Internasional
Lima Bidang Keunggulan USU. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Universitas Sumatera Utara (USU) memetakan bidang keunggulan universitas untuk memantapkan program internasionalisasi yang telah dimulai sejak awal kepemimpinan Rektor USU Dr Muryanto Amin.

“Saat ini peringkat USU di QS Ranking berada di 1201, kita memulainya sejak 2020 dan memantapkannya di 2021. Bila dirunut, USU sebenarnya baru mulai menapaki internasionalisasi dibanding dengan universitas lainnya,” ujar Rektor USU Dr Muryanto Amin saat berbicara di World Class Professor yang digelar secara daring, Selasa (2/11/2021).

Rektor menjelaskan, dalam pemetaan yang sudah dilakukan setidaknya ada lima keunggulan universitas yang bisa dijadikan modal, yaitu keunggulan di bidang Agricultural and Biological Sciences, Business, Management, and Accounting, Environmental Science, Biochemistry, Genetics, and Molecular Biology dan Earth and Planetary Sciences.

Keunggulan USU itu pada bidang itu didasari pada jumlah sitasi dan jurnal ilmiah yang banyak dirujuk oleh peneliti lainnya. Bidang Agricultural and Biological Sciences misalnya, meraih ranking 445 di world ranking, peringkat 133 di asian ranking dan peringkat satu di Indonesian ranking.

“Dengan pemetaan yang kita lakukan, maka kita bisa dapat fokus meningkatkan bidang apa yang menjadi prioritas kita ke depan. Kita akan dorong sehingga keunggulan itu menjadi ciri khas USU dalam menapaki internasionalisasi,” ujarnya.

Rektor menjelaskan, setelah pemetaan maka ada strategi jangka panjang yang perlu direalisasikan. Strategi ini penting untuk penyamaan persepsi serta mengkolaborasikan program-program diinternal kampus.

Di antara strategi itu yaitu memperkuat kolaborasi internasional di bidang pendidikan, membina kolaborasi yang kuat dengan pengguna lulusan, meningkatkan kualitas riset, memperluas akses bagi peneliti USU untuk tampil di level internasionalisasi, para peneliti mempromosikan karyanya di level nasional maupun internasional.

“Kemudian merancang program double dan joint degree, merancang skim mempekerjakan dosen asing full time sorta memberikan beasiswa doktor by research untuk mahasiswa tasing,” ujarnya.

Rektor berharap ada upaya yang kuat dari para dosen di USU untuk mau mengubah konsep belajar konvensional menjadi lebih atraktif dan inovatif khususnya menyeimbangkan antara pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

“Kita sebagai dosen paling tidak harus menghasilkan riset berkualitas setahun sekali. Riset berkualitas itu ditandai dengan luaran yang mampu menyumbangkan internasionalisasi kampus, luaran berkualitas bisa ditandai dengan hak paten, prototype bisa dihilirisasi dan lainnya,” katanya.

Rektor menegaskan bahwa program internasionalisasi kampus bukan hanya program universitas, namun juga harus dipahami dan didukung oleh para dosen yang ada di USU.

“Saya juga berpesan kepada dosen yang lulusan luar negeri bisa kembali menjalin komunikasi dengan universitasnya untuk kemudian bisa dijalin kerja sama. Jadi keberhasilan program ini ditentukan dari pemahaman dosen terkait internasionalisasi dan melibatkan mahasiswa dalam riset-riset yang dilakukan,” katanya.

Rektor menegaskan, program internasionalisasi setiap tahun akan menjadi perhatian universitas untuk terus disosialisasikan dan mendorong dosen serta mahasiswa untuk berkiprah di ranah nasional dan internasional dan target internasionalisasi pada 2025 dapat tercapai.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi